Show simple item record

dc.contributor.authorNasir, M.
dc.contributor.authorFatkhurohman
dc.date.accessioned2013-01-17T14:06:13Z
dc.date.available2013-01-17T14:06:13Z
dc.date.issued2010-10
dc.identifier.citationAl-Tuwaijri, Sulaeman A., Theodore E. Christensen, K.E. Hughes II. (2004), The relations among environmental disclosure, environmental performance, and economic performance: A simultaneous equation approach, Accounting, Organizations and Society, vol. 29, hal. 447-471. Amine, L.S. (2003), An integrated micro and macro level discussion of global green issues, Journal of International Management, Vol. 9, No. 4, hal. 375-389. Amron, M. (2007), Kajian lingkungan hidup dalam pembangunan wilayah dalam konteks pembangunan infrastruktur pekerjaan umum, Makalah yang disampaikan pada Seminar Nasional “Pembangunan Wilayah Berbasis Lingkungan di Indonesia”, Dies UGM ke-58, Yogyakarta 27 Oktober. Amurwaraharja, I.P. (2003), Analisis teknologi pengolahan sampah dengan proses Hirarki Analitik dan metoda valuasi kontingensi: Studi kasus di Jakarta Timur, Tesis, Program Pascasarjaan, IPB, Bogor. Aoyagi-Usui, M., Vinken, H., dan Kuribayashi, A. (2003), Pro-environmental attitudes and behaviors: An international comparison, Human Ecology Review, Vol. 10, No. 1, hal. 23-31. Arnould, E., Price, L. dan Zinkhan, G, (2002), Consumers, Boston: McGraw-Hill. Arsil, P. dan Supriyanto (tanpa tahun), Pengolahan limbah cair dari industri kecil pengolahan tahu secara biofiltrasi menggunakan enceng gondok, Publikasi. Babin, B.J., dan Darden, W.R. (1995), Consumer self-regulation in a retail environment, Journal of Retailling, 71, hal. 47-70. Bank Indonesia (2005), Pola pembiayaan usaha kecil, Sentra produsen tahu – tempe, Direktorat Kredit, BPR, dan UMKM, Jakarta. Behrman, J.R., dan Wolfe, B.L. (1982), How does Mother’s schooling affect family health, nutrition, medical care usage and household sanitation? Journal of Econometrics, vol. 36, hal.185-204. Bennet, D.E. (1997), Evaluation of environmental education program, New York : John Willey & Son. Blanciforti. L., Green, R., dan Lane, S. (1981), Income and expenditure for relatively more versus relatively less nutritious food over the life cycle, American Journal of Agricultural Economics, vol. 63, hal. 255-260. BPS (2006), Produksi Kedelai Tahun 2000 (Angka Tetap) - 2006 (Angka Ramalan III). Berita Resmi Statistik No.57 / IX / 1 Nopember 2006 (On-line). http://www.bps.go.id/releases/files/padi-01nop06.pdf? Buce, R.C. (1987), Socioeconomic, demographic and psychological variables in demand analysis, dalam Raunikar R, Huang C-L, eds. Food demand analysis: Problems, issues and empirical evidence, Iowa University Press, Ames, Iowa, hal. 186-215. Cooper, D.A., dan Emory, C.W. (1995), Business research methods, 4th Edition, Irwin. Cooper, D.P., dan Schindler, P.S. (2001), Business research methods, 7th Edition Boston, McGraw Hill. Damayanti, A., Hermana, J., dan Masduqi, A. (2004), Analisis resiko lingkungan dari pengolahan limbah pabrik tahu dengan kayu apu (Pistia stratiotes L.), Jurnal Purifikasi, Vol. 5, No.4, Oktober, hal. 151-156. Damayanti, A. (2007), Pengelolaan limbah tahu dengan menggunakan Kayu Apu (Pistia stratiotes L.), Tesis, Teknik Manajemen Lingkungan, ITS, Surabaya, http://digilib.its.ac.id/ Darsono, V. (2007), Pengolahan Limbah Cair Tahu Secara Anaerob Dan Aerob, Jurnal Teknologi Industri, Vol. XI, No.1, Januari, hal. 9-20. Dhahiyat, Y. dan Prawiroatmodjo, S. (1991), Kandungan limbah cair pabrik tahu dan pengolahannya dengan enceng gondok, Jakarta : Jurnal PSL-PTSI, vol. 11. Diamantopoulos, A., Schlegelmilch, B.B., Sinkovics, R.R. dan Bohlen, G.M. (2003), Can socio-demographics still play a role in profiling green consumers? A review of the evidence and an empirical investigation, Journal of Business Research, Vol. 56, hal. 465-480. Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah (2007), Pengelolaan limbah industri pangan, Departemen Perindustrian, Jakarta. Djarwanti, Moertinah, S., dan Harihastuti, N. (2000), Penerapan IPAL Terpadu Industri Kecil Tahu di Adiwerna Kabupaten Tegal, Laporan Penelitian, Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Semarang. ElTayeb, T.K., Zailani, S. dan Jayaraman, K. (2010), The examination on the drivers for green purchasing adoption among EMS 14001 certified companies in Malaysia, Journal of Manufacturing Technology Management, Vol. 21, No. 2, hal. 206-225. Fatha, A. (2007), Pemanfaatan Seolit Aktif untuk menurunkan BOD dan COD limbah tahu, Laporan Tugas Akhir, Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Semarang Gujarati, D., (2003), Basic econometrics, Boston, McGraw Hill International. Gunawan, Endro (2005), Dampak perdagangan bebas terhadap daya saing dan profitabilitas usahatani kedelai di propinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan periode 2002-2003, Tesis Program Pascasarjana UI, Jakarta. Hair, J.F., R.E. Anderson, R.L. Tatham dan W.C. Black, (1998), Multivariate data analysis, 5th ed., Prentice Hall. Inc, New Jersey. Herlambang dan Said (2001), Teknologi pengolahan limbah tahu-tempe dengan proses biofilter anaerob dan aerob, http://www.kelair.bppt.go.id/Sipta/Artikel/Limbahtt/html. Hambali, (2003), Analisis Resiko Lingkungan (Studi Kasus Limbah Pabrik CPO PT Kresna Duta Agroindo Kabupaten Merangin, Jambi), Program Pascasarjana, Program Studi Magister Teknik Lingkungan ITS, Surabaya. Hermana, (1985), Pengolahan kedelai menjadi berbagai bahan makanan, Kedelai, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor. Horton, S.C. (1991), Wife’s employment, food expenditure, and apparent nutrient intake: Evidence from Canada, American Journal of Agricultural Economics, vol. 73, hal. 784-794. Hughes, S.B., Anderson, A., dan Golde, S. (2001), Corporate environmental disclosure: are they useful in determining environmental performance, Journal of Accounting and Public Policy, vol. 20, hal. 217-240. Iwao S. (1993), The Japanese women, the traditional image and changing reality, The Free Press, a Division of Macmillan Inc, New York. Joglosemar (2008), Air tanah Solo tidak layak konsumsi, Solo, 26 juni. --------- (2008), 1.766 unit usaha gulung tikar perajin tempe kolaps, 31 januari, Solo. Joharja, W. (2007), Analisis kebijakan industri kecil tahu dan tempe di Propinsi DKI Jakarta, Tesis, Magister Teknik dan Manajemen Industri, ITB, Bandung. Kelly, A.C. (1981), Demographic impact on demand patterns in the low income setting, Economic Development and Cultural Change, vol. 30, hal. 1-16. Kholil, (2006), Rekayasa model dinamik untuk pengelolaan samph berbasis zero waste: Studi kasus di Jakarta Selatan, Jurnal Teknik Lingkungan, Edisi Khusus, Agustus. Kotler, P. dan Armstrong, G. (1999), Principle of marketing, 8th edition, Prentice Hall, New Jersey. Krisdiana, R. (2007), Preferensi industri tahu dan tempe terhadap ukuran dan warna biji kedelai, Jurnal Iptek Tanaman Pangan, Vol. 2 No. 1, hal. 123-130. Krisdiana, R. dan Heriyanto (2000), Penggunaan komoditas kedelai untuk industri produk olahan rumah tangga di pulau Jawa, Makalah Balitkabi No.2000-149. Disampaikan pada Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian untuk Mendukung Ketahanan Pangan, Denpasar, 23-24 Oktober. Moertinah, S. dan Djarwanti, (2003), Penelitian Identifikasi Pencemaran Industri Kecil Tahu-Tempe di Kelurahan Debong Tengah Kota Tegal dan Konsep Pengendaliannya. Laporan Penelitian. Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Semarang Nasir, M. (2008), Limbah industri rumah tangga – sektor informal dan manajemen lingkungan: Kasus di Kecamatan Banjarsari, Solo, Laporan Penelitian Kerjasama Dinas Koperasi dan UKM Solo dengan FE – UMS Solo. ------ (2007), Produksi yang ramah lingkungan: Kasus di Kampung Batik Laweyan, Solo, Laporan Penelitian Kerjasama Disperindag Solo dengan FE - UMS Solo. Nazech, E.K.M. (2001), Study on Indonesia industrial sectors contribution to sustainable development, Final Report United Nasional Industrial Development Organisation. Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah Jawa Tengah 2000. Nurhasan dan Pramudyanto, BB., (2007), Penanganan air Limbah Pabrik Tahu, Yayasan Bina Karya Lestari (Bintari). Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air. Pickett-Baker, J. dan Ozaki, R. (2008), Pro-environmental products: Marketing influence on consumer purchase decision, Journal of Consumer Marketing, Vol. 25, No. 5, hal. 281-293. Purwanto, A.T., (2002), Analisa pengaruh implementasi ISO 14001 terhadap indikator kinerja lingkungan kuantitatif dan kualitatif menggunakan pengembangan model EPE ISO 14031, Tesis, Institut Teknologi Bandung, Indonesia. ------------- (2004), Manajemen lingkungan: dulu, sekarang dan masa depan, http://andietri.tripod.com/index.htm Purwasasmita, M. (2005), Tuntaskan pengolahan sampah kota, Pikiran Rakyat, 2 april. Rahmiana, A.A (2002), Keragaan tanaman dan hasil kedelai yang ditanam pada berbagai tingkat ketersediaan air pada beberapa fase pertumbuhan tanaman, Laporan teknis Hasil Penelitian Komponen Teknologi Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Rangkuti, S.S. (2000), Hukum lingkungan dan kebijaksanaan lingkungan nasional, Surabaya, Airlangga University Press. Resphaty, W., Hasanudin, U. dan Utomo, T.P. (2005), Evaluasi dan disain sistem pengolahan limbah cair industri tahu di Kelurahan Gunung Sulah, Kota Bandar Lampung, Laporan Penelitian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Unila, http://www.unila.ac.id/~fp Riani, E.S. dan Irwan (2005), Analisis beban pencemaran dan kapasitas asimilasi perairan Teluk Jakarta, Laporan Penelitian LPPM IPB – Pemda Provinsi DKI Jakarta. Rozi, F., Heryanto, R. Krisdiana, Marwoto, dan T. Adisarwanto (2006), Eksistensi budidaya kedelai sebagai pilihan pola usaha tani petani, Laporan Teknis Balitkabi. Said, N. I., dan Herlambang, A. (2003), Teknologi Pengolahan Limbah Tahu Tempe Dengan Proses Biofilter Anaerob dan Aerob, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta. Salvato, J.A. (1982), Environmental Engineering And Sanitation, 3rd Edition, John Wiley and Sons, New York. Schaltegger, S. dan Synnestvedt, T. (2001), The link between ‘green’ economic success: environmental management as the crucial trigger between environmental and economic performance, Journal of Environmental Management, 65, hal. 339-346. Siahaan, N.H.T. (2004), Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan (edisi kedua), Jakarta , Erlangga. Sigit H. (1985), Income distribution and household characteristics, Bulletin of Indonesian Ekonomic Studies, vol. 21, hal. 51-68. Sitorus, H. (2004), Kerusakan lingkungan oleh limbah industri adalah masalah itikad, e- USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara. Setiyawan, A.S. (2007), Optimasasi efisiensi pengolahan efluen reaktor anaerobik bersekat dengan menggunakan rekayasa aliran pada wetland: Studi kasus limbah cair industri tahu, Skripsi Teknik Sipil, ITB, Bandung. Slama, M.E., dan A. Taschian. (1985), Selected socioeconomic and demographic characteristics associated with purchasing involvement, Journal of Marketing, vol. 49, no. 1, hal. 72-82. Soeryadi, H.D. (1991), Kesadaran pengusaha kecil dalam pengelolaan air limbah di Kotamadya Semarang, Jurnal Pusat Studi Lingkungan, Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia, Volume 11, No 2, UI-Press. Sugiyono (2004), Statistik nonparametris untuk penelitian, Bandung: CV. Alfabeta. Sukamto (2002), Analisis determinan perilaku pimpinan industri kecil tahu – tempe dalam mengolah air limbah di wilayah Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Tesis Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang. Sukamto, Widjanarko, B., dan Endah, N. (2004), Analisis determinan perilaku pimpinan industri kecil tahu – tempe dalam mengolah air limbah di wilayah Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, Vol. 2, No. 2, Oktober, hal. 67-71. Sulardiono, E. (1997), Evaluasi beban pencemaran dan kualitas perairan pesisir Pantai Kotamadya Semarang, Tesis, Program Pascasarjana, IPB, Bogor Sumodiningrat, G (1993), Pengantar ekonometrika, Yogyakarta, BPFE. Suparto, W. (2003), Penyelesaian sengketa lingkungan (Environmental disputes resolution), Surabaya, Airlangga Press. Swastika, D.K.S. (1997), Swasembada kedelai antara harapan dan kenyataan, Forum Penelitian Agro Ekonomi, Vol.15, No. 1, hal. 57–66. Tiwow, C., D. Widjajanto; Darjamuni; E. Hartman; E.Mahajoeno; E. Irwansyah; dan Nurhasanan (2003), Pengelolaan sampah terpadu sebagai salah satu upaya mengatasi problem sampah di perkotaan, Makalah Pengantar Falsafah Sains, Program Pasca Sarjana – Doktor, IPB – Bogor, April. Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Usman, R. (2003), Hukum lingkungan nasional, Bandung, PT Citra Aditya Bakti. Van Berkel, R., (2001), Cleaner production for achieving eco-efficiency in Australian industry, Curtin University of Technology, Perth. Verma K.., Milledge, V., dan Wiest, D., (2001), Measurement of corporate environmental performance: Role of the regulatory enforcement policies in the oil and gas industry, Advances in Public Interest Accounting, Volume 8, hal. 215-238. Wenas, R.I.F, Sunaryo, dan Styasmi, S. (2002), Comperative study on characteristics of tannery, "kerupuk kulit", "tahu-tempe" and tapioca waste water and the altemative of treatment, Environmental Technology. Ad. Manag, Seminar, Bandung, January 9-10, p. Pos 5-1 - pos 5-8. Wibisono, G. (1995), Sistem pengelolaan dan pengolahan limbah domestik, Jurnal Science, vol. 27, hal. 25-34. Wibowo, A.S. (2007), Pengelolaan dan penataan prasarana air limbah permukiman di kawasan pesisir Kabupaten Bojonegoro: Studi kasus permukiman masyarakat pesisi Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Bojonegoro, Tesis, Teknik Rekayasan Pengendalian Lingkungan, ITS, Surabaya, http://digilib.its.ac.id/ Widanarko, S. (2006), Pengolahan limbah industri tahu – tempe dan penerapannya, Laporan Penelitian, Universitas Indonesia, Jakarta. http://www.digilib.ui.edu/ Widiarto, N. (2009), Beban pencemaran non point sources sungai Bengawan Solo tinggi, Makalah, http://www.lptp.or.id/articlesdetail. php?id=8&topic=1257941932 Winarno, F.G., (1985), Pengolahan kedelai menjadi minyak dan bahan-bahan industri, Kedelai, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor. Wiryani, E. (tanpa tahun), Analisis kandungan limbah cair pabrik tempe, Makalah Lab. Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi FMIPA, Undip, Semarang.en_US
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/2486
dc.description.abstractSolving waste in urban is one of the serious problems. Among several of wastes, tofu and soybean cake waste is one of the interesting phenomena to analyze because the two meals are identical with people’s staple foods. A majority of the tofu and soybean cake industry is a household industry that does not have waste processing. The problem statement is how to identify waste disposal by a tofu and soybean cake industry in Solo. The study aims at examining the factors influencing the tofu and soybean cake small entrepreneurs’ concern in disposing waste of production. The research is useful for the identification of the factors influencing their concern in disposing waste. The study examines internal and internal factors influencing the behavior attitude in disposing tofu and soybean cake waste of industry in Solo. For generalization, the focus of tofu and soybean cake is on Krajan area, Mojosongo, Jebres District (industrial centre in solo); and tofu and soybean cake household industry used a sample of 10 entrepreneurs for each district in Solo; therefore, there were 80 respondents. This research use a questionnaire with a 5-point range from very unapproved to very approved. It used a regression of log-linear model. From the regression, an internal variable factor reflected by a work sub-variable (X3), personality (X5), and cost are significant at α = 1%, and an education sub-variable is significant at α = 5%, and social status sub-variable (X2) and income are not really significant. An internal variable factor represented by a green-consumer sub-variable (X8) and attitude in stimulus (X10) are significant at α = 1%, and a socio-environment sub-variable (X11) is significant at α = 5%, and a regulation sub-variable (X7) and an experience one (X9) are not significant. Fstatistics showed a significant at α = 1%. The Value of R2 = 0, 61) showed Y variable influenced by the independent variable, and the others are influenced by other factors beyond this research. The value of R2 = 0, 61 showed a satisfactory outcome. It could be concluded that there is a contradiction between one variable and another. The study is limited to the object of analysis with the same intention, that is, the tofu and soybean cake industry and intention to dispose waste in a surrounding area. Thus, it tends not to be different from examining a problem of attitude because all are considered as normal. It is recommended that because of the difference, it needs to explore a further research, including building a collective interest of the tofu and soybean cake related to an environment management.en_US
dc.description.sponsorshipBERSAING DIKTIen_US
dc.publisherLPPM UMSen_US
dc.subjectwaste productionen_US
dc.subjectenvironment managementen_US
dc.subjectbehavior attitudeen_US
dc.titleMODEL PEMBENTUKAN KESADARAN KOLEKTIF TERHADAP MANAJEMEN LINGKUNGAN PENGUSAHA KECIL TAHU – TEMPE DI SOLOen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record