Show simple item record

dc.contributor.authorAnganthi, Nisa Rachmah Nur
dc.contributor.authorPurwandari, Eny
dc.contributor.authorPurwanto, Yadi
dc.date.accessioned2013-01-19T08:09:24Z
dc.date.available2013-01-19T08:09:24Z
dc.date.issued2010-10
dc.identifier.citationAfiatin, T. 2005. Peran Keluarga dalam Prevensi Penyalahguna NAPZA. Jurnal Psikologika Nomor 20 tahun X Juli 2005. Berry, J.W; Pootinga, Y.H; Segall, M.H dan Dasen, P.R. 1999. Psikologi Lintas Budaya : Riset dan Aplikasi. Terjemahan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Bowling, A. 2002. Research Methods in Health : Investigating Health and Health Service. Second edition. USA : Open University Press. Daigle, L.E, Cullen, F.T dan Wright, J.P. 2007. Gender Defferences in The Predictors Juvenile Delinquency. Youth Violence and Juvenile Justice, Vol. 5, No. 3, 254 – 286. Diakses pada tanggal 22 April 2008 dari website http://yvj.sagepub.com/cgi/content/abstract. Debats, D.L dan Bartelds, B.F. t.t. The Structure of Human Values : A Principal Component Analysis of The Rokeach Values Survey (RVS). http.www.yahoo.com.rokeach values. Diakses pada tanggal 9 Oktober 2007. Dewanti, A. & Koentjoro. 2000. Penyingkapan Diri, Perilaku Seksual dan Penyalahguna Narkoba. Jurnal Psikologi, No. 1, 60-72 Flores, J.R. 2003. Child Delinquency : Early Intervention and Prevention. Bulletin Series Child Delinquency May 2003. USA : Office of Juvenile Justice and Delinquency Prevention. Gregory, R. 1996. Psychological Testing : History, Principles, and Applications. Second Edition. USA : A Simon & Schuster Company. Odgen, J. 2000. Health Psychology A Textbook. Second Edition. Buckingham : Phladelpihia. Ovadia, S. 2004. Rating and Rangkings : Reconsidering The Structure of Values and Their Measurement. International Journal of Social Research Methodology, Vol. 7, No. 5, 403-414. Ozbay,O dan Ozcan, Y.Z. 2006. A Test of Hirschi’s Social Bonding Theory : Juvenile Delinquency in The High School of Ankara, Turkey. International Journal of Offender Therapy and Comparative Criminology. Volume 50 Number 6 December 2006. 711 – 726. Diakses 21 April 2008 dari http//ijo.sagepub.com. Purwandari, E. 2007. Makna Kebahagiaan Mantan Penyalahguna Napza. Makalah. Disampaikan pada Temu Ilmiah Nasional Psikologi Islami I di UNISULA Semarang, Tahun 2007 ___________. 2005. Memori Emosional Remaja yang sedang Menjalani Rehabilitasi NAPZA. Humaniora (Jurnal Penelitian Lembaga Penelitian UMS) Vol. 6, No. 2, Agustus 2005. -----------------. 2004. Pengaruh Menulis Pengalaman Emosional Terhadap Memori Otobiografi dan Depresi Pada Remaja Yang Menjalani Rehabilitasi NAPZA. Jurnal Psikodinamik. Voume 5, Nomor 2, Juli 2003. Purwanto, Y. 2002. Bahaya Penyalahguna NAPZA Dalam Perspektif Psikologi. Laporan Pelaksanaan Program Studi Piloting Krisis Unit di SMU. Proyek Pengembangan Kegiatan Kesiswaan dan Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi Direktorat Pendidikan Menengah Umum Departemen Pendidikan Nasional. Regoli, R dan Hewitt, J. 2003. Delinqueny in Society. New York : McGraw-Hill Renzetti dan Curran. 1998. values, Sosial Problem and Religiosity - A Survey. www.yahoo.com.rokeach values survey application. Rokeach, M. 1973. The Nature of Human Values. New York: The Free Press. Tracy, P.E., Leonard, K.K., dan James, S.A. 2009. Gender Differences in Delinquency and Juvenile Justice Processing. Crime and Delinquency. V. 55. N. 2. April 2009. P. 171-215. By Sage Publicationen_US
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/2531
dc.description.abstractSampel dalam penelitian ini sebanyak 94 orang dengan karakteristik: (1) usia 15-45 tahun, dan menyatakan kesediaan untuk menjadi informan penelitian; (2) penyalahguna narkoba di wilayah Sragen. Metode pengumpulan data menggunakan (1) wawancara, (2) ceklist, dan (3) dokumentasi. Selanjutnya data dinalisis melalui metode statistik parametrik. Hasil pola perilaku delinquency dari tinjuan jenis kelamin menunjukkan bermakna. Hal ini mendukung hasil temuan tahun pertama, yang memperlihatkan bahwa pola delinquency informan laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan bentuk, intensitas, maupun orientasi. Bentuk delinquency informan laki-laki mengarah pada fisik, adapun informan perempuan mengarah pada verbal. Intensitas delinquency pada informan laki-laki lebih sering dilakukan dibandingkan dengan perempuan. Selain itu orientasi delinquency pada informan laki-laki mengarah pada kriminalitas, sedangkan perempuan mengarah pada perilaku seksual.en_US
dc.description.sponsorshipFUNDAMENTAL DIKTIen_US
dc.publisherLPPM UMSen_US
dc.subjectdelinquencyen_US
dc.subjectperilaku bermasalahen_US
dc.subjectfisiken_US
dc.subjectverbalen_US
dc.subjectkriminalitasen_US
dc.subjectseksualen_US
dc.titlePOLA DELINQUENCY REMAJA PENYALAHGUNA NAPZA DI SURAKARTAen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record