Show simple item record

dc.contributor.authorYulianti, Tri
dc.contributor.authorIndrayudha, Peni
dc.date.accessioned2013-01-30T08:32:01Z
dc.date.available2013-01-30T08:32:01Z
dc.date.issued2008-09
dc.identifier.citationAgoes, A., 1990, Penggunaan Antibiotik dan Infeksi Nosokomial, Majalah Medika, Nomor 8 (16), 642 – 645. Anief, M., 1997, Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Obat, 38, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Anief, M., 2000, Penggolongan Obat Berdasarkan Khasiat dan Penggunaan, 17, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, 879, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Anonim, 1989, Bakteriologi Klinik, 4, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Anonim, 1992, Pedoman Penggunaan Antibiotika Nasional, Edisi I, xvi-xviii, 30, Dirjen Pelayanan Medik Depkes RI, Jakarta. Anonim, 1993a, Dasar-dasar Pemeriksaan Mikrobiologi, 15-21, Laboratorium Mikrobiologi : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Anonim, 1993b, Performance Standards For Antimicrobial Disk Susceptibility Test, Fifth Edition, Approved Standards The National Committe For Clinical Laboratory Standards, Number 24, 13. Anonim, 1994, Farmakologi, Jilid II, 46, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Anonim, 1995, Farmakologi dan Terapi, editor Ganiswara, Edisi 4, 571-683, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Anonim, 1996, Kompedia Obat Bebas, 25-26, Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta. Anonim, 1997, Mikrobiologi Kedokteran, 37, Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia, 199-202, Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta Anonim, 2001, Petunjuk Praktikum Mikrobiologi, 9, 12-17, Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Anonim, 2004, Tatalaksana Penderita Diare, (On Line), (http://www.depkes.go. id/downloads/Diare.pdf, diakses tanggal 19 Agustus 2004). Bonang, G., dan Koeswardono, E.S., 1982, Mikrobiologi Kedokteran untuk Laboratorium dan Untuk Klinik, 71-78, Gramedia, Jakarta. Buckle, K.A., Edwards, R.A., Fleet, G.H., Woolton, M., 1987, Ilmu Pangan, diterjemahkan oleh Purnomo dan Adiono, 25, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Djaja, S., Ariawan, I., Afifah, T., 2002, Perilaku Pencarian Pengobatan Diare Pada Balita. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 30 No. 1, 25, 27. Dwiprahasto, I, 2005, Evidence Based Medicine Sebagai dasar Penggunaan Antibiotika Yang Rasional, makalah dalam Seminar Nasional ISMAFARSI, Fakultas Farmasi Sanata Dharma, Jogjakarta Fardiaz, S., 1993, Analisis Mikrobiologi Pangan, 104, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Halim, H., 2003, Resistensi Bakteri Terhadap Antibiotik, (on line), (http://warta.ubaya.ac.id/indexusp?c=101,id=588, diakses tanggal 16 Juni 2004). Hardjasaputra, P., Budipranoto, G., Sembiring, S.U., Kamil, I., 2002, Data Obat di Indonesia, Edisi 19, 311, Grafidian Medipress, Jakarta. Harianto, 2004. Penyuluhan Penggunaan Oralit untuk Menanggulangi Diare di Masyarakat, Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. 1, No. 1, 27. Hidayati, W.B., 2004, Co-Amoksiklav Atasi Kegagalan Terapi Antibiotik Akibat Resistensi, (on line), (http://www.tempo.co.id/medika/arsip/092001/ kes-j.htm, diakses tanggal 16 Juni 2004). Indan, E., 2003, Mikrobiologi dan Patologi Modern Untuk Perawat, 23 – 25, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Jawetz, E., Meinick, J.L., Adelberg, E.A., 2001, Mikrobiologi Kedokteran, diterjemahkan oleh Tonan, H., editor Bonang, Edisi Pertama, 358-359, Salemba Medika, Jakarta. Jellife, D.B., 1994, Kesehatan Anak di Daerah Tropis, Edisi Keempat, 64, Bumi Aksara, Jakarta Joklik, W.K., Willet, HP., Amos, DB., Wilfert, CM., Zingger, 1992, Microbiology, Ed. 20, 576, Norwalk, Conn Appleton. Karsinah, Lucky, Soeharto, H.M. dan Mardiastuti, H.W., 1994, Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran, Edisi Revisi, Cetakan Pertama, 165-167, Penerbit Bina Rupa Aksara, Jakarta. Laksmi, 2004, Uji Kepekaan Isolat Bakteri E.coli Usapan Tinja Pasien Diare di Rumah Sakit Islam Surakarta, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta Lay, B.W., 1994, Analisis Mikroba di Laboratorium, 161-163, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Masduki, 1996, Efek Antibakteri Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu) Terhadap S. aureus dan E. coli in vitro, Cermin Dunia Kedokteran, Vol. 322. Mutschler, E., 1991, Dinamika Obat, Edisi V, diterjemahkan oleh Widianto M.B., dan Rantai, A.S., 623-625, Penerbit TA Institut Teknologi Bandung, Bandung. Nurkusuma, D., 2002, Tingkat Penggunaan Antimikroba di Puskesmas Pare Kabupaten Temanggung, Majalah Medika, No. 2, Tahun 18. Salle, A.J., 1961, Fundamental Principles of Bacteriology, 5th Ed., 719, Mc. Graw Hill Book Company Inc., New York. Sastramihardja, W., dan Herry, S., 1997, Penggunaan Antibiotik Yang Rasional, Cetakan Pertama, 1-113, Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta. Shulman, S.T., Phair, J.P., Sommer, H.M., 1994, Dasar Biologi dan Klinis Penyakit infeksi, diterjemahkan oleh Wahab, S., Editor Sutaryo, Edisi Keempat, 576, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Sjahrurachman, A., Kumala, W., Nurjadi, T., 1999, Kepekaan Kuman Terhadap Antibiotik Golongan Kuinolon dan Sefalosporin, Cermin Dunia Kedokteran, No. 124, 18. Soekardjo, B., Hardjono, S., Sondakh, R., Kimia Medisinal, Hubungan Struktur Aktivitas Obat Antibiotika, editor Siswandono dan Soekardjo, B., Edisi Kedua, 109-161, Airlangga University Press, Surabaya. Suharyono, 1986, Diare Akut, 5-6, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta Tambayong, 2000, Mikrobiologi untuk Keperawatan, Cetakan I, 5, Penerbit Widya Medika, Jakarta. Tjay, T.H., dan Rahardja, K., 1993, Swamedikasi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, 111– 113, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta. Tjay, T.H., dan Rahardja, K., 2002, Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya, Edisi Kelima, Cetakan kedua, 56, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Triatmodjo, P., 1996, Infeksi Bakteri Enteropatogen Pada Balita Penderita Diare di Jawa Barat dan Pola Resistensinya Terhadap Beberapa Antibiotik, Cermin Dunia Kedokteran, No. 109, 16. Volk,W.A., Wheeler, M.F., 1989, Mikrobiologi Dasar, penerjemah Adisoemitro, S., Edisi Kelima, Jilid 2, 97-98, Erlangga, Jakarta. Walsh, T.D., 1997, Kapita Selekta Penyakit dan Terapi, alih bahasa dari Wijaya, C., editor Erlan, 99-109, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Wattimena, J.V.R., Nelly, Sugiarso, M., Mathalda, B.,Widianto, 1991, Farmakodinamik dan Terapi Antibiotik, 18-23, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta Widmann, T., 1995, Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium, penerjemah Kresno, S.B., Gandasoebrata, R., Latu, J., Edisi 9, 363-364, 571-574, bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.en_US
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/2624
dc.description.abstractPenyakit diare merupakan salah satu penyakit penting di Indonesia yang masih merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian, terutama pada anak. Terapi penyakit diare biasanya menggunakan antibiotika. Penggunaan antibiotika pada penanganan diare memunculkan terjadinya resistensi pada E.coli, bakteri penyebab utama diare. Meningkatnya resistensi bakteri terhadap antibiotik memerlukan upaya serius untuk menangani dan mengendalikannya, terutama di tempat pelayanan kesehatan masyarakat seperti rumah sakit. Penelitian dilakukan untuk mengetahui resistensi yang terjadi pada bakteri E.coli pada Rumah Sakit X Surakarta untuk meningkatkan efektivitas pengobatan. Penelitian ini dilakukan dengan mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri E.coli dari tinja pasien penderita diare. Usapan tinja ditanam di media TBX (Triptone Bile-X Glucuronide) untuk identifikasi E.coli. Uji resistensi menggunakan metoda Kirby Bauer dengan media Mc. Conkey dengan antibiotik uji : Kloramfenikol, Tetrasiklin, Kotrimoksazol, amoksisilin-Asam klavulanat, dan siprofloksasin. Data dianalisis dengan melihat zona hambatan yang terbentuk yang dibandingkan dengan standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri E.coli telah mengalami resistensi pada antibiotik kotrimoksazol. Tingkat resistensi pada Tetrasiklin sebesar 89,5%, pada kloramfenikol sebesar 84,2 % dan amoksisilin-asam klavulanat sebesar 73,7%. Tingkat resistensi terendah pada antibiotik siprofloksasin sebesar 52,6%.en_US
dc.description.sponsorshipDOSEN MUDA DIKTIen_US
dc.publisherLPPM UMSen_US
dc.subjectresistensien_US
dc.subjectE.colien_US
dc.subjectrumah sakiten_US
dc.titleIDENTIFIKASI RESISTENSI BAKTERI Eschericia coli PADA PENDERITA DIARE DI RUMAH SAKIT X SURAKARTAen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record