Show simple item record

dc.contributor.authorWibowo, Yoni
dc.contributor.authorYuliati, Ririn
dc.date.accessioned2013-05-03T04:02:01Z
dc.date.available2013-05-03T04:02:01Z
dc.date.issued2013-03-23
dc.identifier.citationBandaria R.2003. Penatalaksanaan anemia defisiensi besi pada pasien yang menjalani hemodialisisp Jurnal. Subbagian Ginjal dan Hipertensi bag ilmu penyakit dalam FK UNPAD, Bandung. Basarab, A dan Samarangapuavan, D.1999. Treatment of Anemia in Dialisys Patient, in Principle and Practicle of Dialisys. 2 ed. By Henrich, WL, Williams& Wilkins, A Waterly Compani. London: 398-436. Goodnough, I.T.2002. Anemia: A Hidden Epidemic. NAAC, 11-8. Guyton, AC., Hall., John, E.2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. EGC. Palafox, NA et al. 2003, Vitamin A deficiency, iron deficiency, and anemia among preschool children in the Republic of the Marshall Islands, Nutrition 19 : 405-408. Parakkasi, A 1992, Biokimia Nutrisi dan Metabolisme (Nutritional Biochemistry and Metabolism karangan asli Linder) Universitas Indonesia, Jakarta, hal.169-269. Ponka, P.1999. Cellular Iron Metabolism, Kidney Int 55Supp(69):s-2-2-11. Ramakrishnan, U. 2001. Nutritional Anemias. CRC Press, Boca London, New York Washington, DC. Sudoyo. 2004. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi 13. Jakarta: FKUI. Sudoyo. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi 4. Jakarta: FKUI. Supariasa, ID. 2002. Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran. Tarng DC. Intravenous ascorbic acid as adjuvant theraphy for recombinant erythropoeitin in hemodialisis patiens with hyperferritinemia. Kidney International1999;55:2477-86. White, R.B. 2005. Funtional Ability of Patiens on Dialisis: The Critical Role of Anemia. Nephrol. Nurs. J. 32JTh$ βtt Wirakusumah, ES 1999, Perencanaan Menu Anemia Gizi Besi, Jakarta: Trubus Agrowidya, hal.1 -30.en_US
dc.identifier.isbn978-979-636-148-9
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/2994
dc.description.abstractGagal Ginjal Kronik (GGK) adalah penyakit yang mempunyai prognosis buruk dimana akan terjadi penurunan fungsi ginjal secara bertahap. Salah satu komplikasi yang sering timbul pada gagal ginjal kronik adalah anemia atau menurunnya kadar hemoglobin dalam darah yang memiliki hubungan dengan asupan makanan terutama zat besi, vitamin A dan vitamin C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan zat besi, vitamin A dan vitamin C dengan kadar hemoglobin pada penderita gagal ginjal kronik dengan hemodialisis rawat jalan di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan subyek menggunakan consecutive sampling dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 22 subyek. Asupan zat besi, vitamin A dan vitamin C diperoleh dengan menggunakan metode recall 3 x 24 jam, sedangkan kadar hemoglobin diperoleh dengan metode spektrofotometrik. Uji korelasi yang digunakan adalah uji pearson product moment. Asupan zat gizi yang adekuat pada penderita GGK dengan hemodialisis rawat jalan didapatkan Zat Besi (22,8%), vitamin A (68,2%), vitamin C (4,5%). Sedangkan asupan zat gizi yang tidak adekuat didapatkan Zat Besi (77,2%), vitamin A (31,8%), vitamin C (95,5%). Sebagian besar pasien memiliki kadar hemoglobin rendah (86,4 %).Tidak ada hubungan asupan zat besi, vitamin A dan vitamin C pada penderita gagal ginjal kronik dengan hemodialisis rawat jalan di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.en_US
dc.publisherProgram Studi Gizi Fakultas Kesehatan UMS - MUPen_US
dc.subjectGagal Ginjal Kroniken_US
dc.subjectZat Besien_US
dc.subjectVitamin Aen_US
dc.subjectVitamin Cen_US
dc.subjectHemoglobinen_US
dc.titleHUBUNGAN ASUPAN ZAT BESI, VITAMIN A DAN VITAMIN C DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK HEMODIALISIS DI RSUPDr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATENen_US
dc.typePresentationen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record