Show simple item record

dc.contributor.authorHuda, Miftakhul
dc.date.accessioned2013-07-30T09:29:26Z
dc.date.available2013-07-30T09:29:26Z
dc.date.issued2013-06-01
dc.identifier.citationDanandjaya, James. 1991. Foklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Grafiti Press. Fialkova, Larisa. 2010. “Proverbs and Medicine: The Problem of Applied Folklore”. Estonian Literary Museum and Estonian Folklore Institute. Vol. 46: 111 – 124. Greggor, Alison Linda. 2012. “A Functional Paradigm for Evaluating Culture: an Example with Cetaceans”. Current Zoology. Vol. 58, No. 2: 271 – 286. Kosasih, E. 2012. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Penerbit Yrama Widya. Krylova, Marina K. 2011. “Popularizing Folklore and Ethnographic Subject”. European Researcher. 2011. No. 9 (12): 1263 – 1265. Sukardi, Mas. 2010. “Sanepa: Salah Satu Bentuk Ungkapan Etika Masyarakat Jawa”. Renaissance Budaya Nusantara I. Surakarta: FSSR UNS. Svarcova, Eva. 2010. “Ethical Education at Schools”. Journal of Efficiency and Responsibility and Education and Science, Vol. 3, No. 1: 36 – 41. Taum, Yoseph Yapi. 2011. Studi Sastra Lisan: Sejarah, Teori, Metode, dan Pendekatan. Yogyakarta: Lamalera. Tolić, Mirela. 2011. “Media Culture and Media Education in Modern School”. World Journal of Education Vol. 1, No. 2; October 2011: 89 – 97.en_US
dc.identifier.isbn978-979-1032-64-3
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3337
dc.description.abstractPeribahasa menggambarkan sifat, perilaku, dan keadaan suatu masyarakat. Selain itu, peribahasa berfungsi sebagai alat kontrol untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial. Akan tetapi, kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya. Banyak terjadi peristiwa di Indonesia yang tidak mencerminkan kandungan etika sebagaimana kandungan etika yang ditemukan dalam peribahasa. Kondisi tersebut menggugah pemikiran mengenai fungsi keberadaan peribahasa saat ini. Saat ini peribahasa mengalami pergeseran fungsi, yaitu dari fungsi sebagai alat kontrol perilaku masyarakat menjadi semacam ‘barang pajangan’ warisan budaya. Oleh karena itu, artikel ini mencoba untuk memberikan ide terhadap pemanfaatan peribahasa dengan cara memasukkan ke dalam proses pembelajaran sastra dan penciptaan karya sastra. Tahapan ideal dalam pemanfaatan peribahasa sebagai basis pengembangan cerpen, di antaranya adalah memilih satu peribahasa, menggali kandungan makna peribahasa, kandungan makna dikembangkan menjadi embrio cerpen, embrio cerpenen_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectBahasa Indonesiaen_US
dc.titleProduksi Cerita Pendek Melalui Pengembangan Nilai-Nilai Peribahasa Indonesia: Sebuah Kajian Awalen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record