POTENSI KEMOPREVENTIF EKSTRAK ETANOLIK KULIT JERUK KEPROK (Citrus reticulata) PADA KARSINOGENESIS SEL HEPAR TIKUS GALUR SPRAGUE DAWLEY TERINDUKSI DMBA
Date
2011-06Author
Meiyanto, Edy
W., Diah Ayu Putri K.
N., Perdana Adhi
Darma, Andita Pra
Ikawati, Muthi
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu titik tangkap strategi penemuan agen kemopreventif kanker khususnya kanker hepar adalah melalui penghambatan proliferasi dan penekanan ekspresi onkogen c-Myc. Tangeretin, nobiletin, dan hesperidin adalah beberapa senyawa aktif dari kulit jeruk keprok (Citrus reticulate) dilaporkan memiliki efek antiproliferatif pada berbagai sel kanker secara in vitro. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengetahui efek ekstrak etanolik kulit C. reticulata terhadap proliferasi dan penekanan ekspresi c-Myc pada sel hepar tikus betina galur Sprague Dawley berumur 40 hari terinduksi 7,12 Dimetilbenz[a]antrasen (DMBA). Tikus dikelompokan menjadi lima kelompok: (a) DMBA, tikus diinduksi DMBA secara peroral (p.o.), dengan dosis 20 mg/kgBB dalam minyak jagung, sebanyak 10 kali selama lima minggu(b) kontrol pelarut CMC-Na, (c) kontrol ekstrak dosis 1500 mg/KgBB, (d) DMBA+ekstrak 750 mg/kgBB,dan (e) DMBA+ekstrak 1500 mg/kgBB. Ekstrak dilarutkan dengan CMC-Na 0,5% dan diberikan setiap hari, dimulai minggu kelima setelah pemberian DMBA. Tikus dikorbankan saat awal minggu kesepuluh setelah pemberian DMBA. Organ hepar diisolasi dan diawetkan dengan buffer formalin untuk analisis proliferasi dan imunohistokimia c-Myc. Analisis antiproliferasi dilakukan dengan metode AgNOR dan hasil menunjukan bahwa ekstrak etanolik kulit C. reticulata dosis 750 mg/KgBB memiliki potensi tinggi dalam menghambat proliferasi dan menekan ekspresi onkogen c-Myc. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak etnolik kulit Citrus reticulata dapat menghambat proliferasi pada sel hepar tikus akibat pemberian DMBA melalui efek antiproliferasi dan penekanan ekspresi c-Myc.