Kesantunan Berbahasa dalam Perspektif Pembinaan Bahasa
Abstract
Kehidupan masyarakat pada era ini cenderung mengedepankan
demokrasi. Demokrasi yang menonjolkan wacana keterbukaan sangat
dikuasai oleh bahasa. Meski perilaku nonverbal penting, kemampuan
verballah yang menyampaikan berbagai gagasan di dalam dinamika
suatu masyarakat (Hoed, 2000:81). Dalam masyarakat Indonesia,
orang cenderung merendahkan diri. Hal tersebut tecermin dalam
kata-kata yang diungkapkan, misalnya dalam menyampaikan kritik.
Kritik yang pada masa lalu disampaikan secara halus atau sindiran,
pada masa sekarang telah mengalami perubahan. Hal tersebut terjadi
seiring dengan perkembangan pola pikir masyarakat dalam
menghadapi atau menyikapi perkembangan masyarakat dunia.
Bahasa bukanlah sekadar persoalan semantik, melainkan juga
berkaitan dengan persoalan logika, estetika, dan etika. Seseorang yang
berpikir dengan teratur akan tercermin dalam ekspresi bahasa yang
teratur pula. Ekspresi yang menarik menunjukkan kesanggupan
berbahasa untuk menerjemahkan imajinasi. Ketepatan berbahasa
seperti itu tidak hanya mencerminkan disiplin, tetapi juga
keintelektualan. Komunikasi pada tingkat yang lebih bermartabat
bukan lagi sekedar asal saling mengerti, melainkan juga harus
menyiratkan makna yang luhur, benar, dan indah.