Pemetaan dan Model Pengelolaan Longsor Lahan di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah
View/ Open
Date
2011-04Author
Cholil, Munawar
Hardjono, Imam
Martono, Agus Dwi
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) identifikasi karakteristik lahan dan pemetaan zona
krisis longsor lahan, 2) untuk mengetahui factor-faktor yang memicu terjadinya longsor
lahan di daerah tersebut, 3) menetukan model-model pengelolaan lahan guna mencegah terjadinya
longsor pada lahan yang bagus dengan engineer vegetatif dan juga mechanical engineer di daerah
peka bencana longsor lahan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey,
analisis laboratorium dan interpretasi citra landsat 7 ETM+. Data-daya yang digunakan adalah
data primer dan sekunder. Data-data Primer terdiri dari ketebalan tanah solum, tekstur tanah dan
permeabilitas tanah, kemiringan, mata air atau rembesan dan air tanah, kedalaman kerusakan
batuan, kedekatan kepadatan, derajat kerusakan. Data-data sekunder terdiri dari curah hujan,
peta topografi, peta geologi, peta tanah dan peta penggunaan lahan. Metode pengambilan sample
adalah stratified sampling dengan tingkat-tingkat unit lahan. Metode analisis data dengan scoring.
Hasil-hasil dari penelitian ini adalah: 1) ada tiga kelas bahaya tanah longsor,
yaitu kelas I
(ringan/stabil),
kelas II (sedang) dan kelas III (berat). Karakteristik-karakteristik
tanah longsor
adalah
: kemiringan berkisar 7 – 35%, sebagian besar batuan mengalami tingkat kerusakan,
hanya
sedikit batuan yang mengalami kerusakan sempurna, jarak kepadatan batu berkisar antara
<6
- >60 meter,
kedalaman kerusakan berkisar dari 0,50 – 1 meter,
permeabilitas 0,271 –
10,810
cm/clock, konsistensi tanah lemah-sangat lemah, liat tanah bertekstur tanah, tanah liat,
loam,
konsentrasi mata air/rembesan
di beberapa tempat pada keretakan
lereng,
kedalaman air
tanah
> 5 meter,
juga adanya penggalian di beberapa tempat dan penggunaan lahan. 2) Faktorfaktor
yang memicu terjadinya tanah longsor antara lain: lereng
(khususnya unit lahan V4IIIAnP,
V4IIIAnPk,
V4IIIAnSM, V4IIILaPk dan V4IIILaSm), kerusakan batuan, kedekatan kepadatan
batuan,
kedalaman tanah, permeabilitas tanah, konsistensi tanah, konsentrasi mata air/rembesan,
kedalaman
air tanah, erosi langkan sungai dan penggalian langkan sungai dan penggunaan
lahan.
3) model-model pengelolaan longsor lahan yang dapat diterapkan di area penelitian adalah
model
engineer,
vegetatif yang membentuk tanaman tahunan berkanopi padat, penanaman belukar
dan
rumput-rumputan dibawah tanaman tahunan. Untuk model mekanis dengan pembuatan
bronjong
kawat atau bamboo, pembuatan saluran pembuangan air (saluran pembuangan/ teras),
terasering.