Show simple item record

dc.contributor.authorAl-Ma’ruf, Ali Imron
dc.date.accessioned2013-09-11T03:21:20Z
dc.date.available2013-09-11T03:21:20Z
dc.date.issued2011-06
dc.identifier.citationAl-Ma’ruf, Ali Imron. 1995. “Signifikansi Ilmu-Ilmu Humaniora dalam Pembangunan Bangsa” dalam Transformasi Budaya (Maryadi dan Abdullah Aly, Ed.). Surakarta: Muhammadiyah University Press. Appadurai, Arjun. 1991. “Global Ethnoscape: Notes and Quenesfor Transnational Anthropology” dalam Recapturing Anthropology Working in the Present. Richard G. Fox (Ed.). Santa Fe, New Mexico: School of American Research Press. Dewanto, Nirwan. 1991. “Kebudayaan Indonesia: Pandangan 1991” dalam Prisma No. 10 Tahun XX, Oktober 1991. _______. 1992. “Seni di Zaman Global”, Festival Mahasiswa Seni se-Indonesia 1992. Yogyakarta: Senat Mahasiswa ISI Yogyakarta. Ekstrand, L.H. “Multicultural Education” dalam Saha, Lawrence J. (Eds.). 1997. International Encyclopedia of the Sociology of Education. New York: Pergamon. Faruk H.T. 2001. Beyond Imagination Sastra Mutakhir da Ideologi. Yogyakarta: Gama Media. Garcia, Ricardo L. 1982. Teaching in a Pluralistic Society: Consepts, Models, Strategies. New York: Harper & Row Publisher. Heryanto, Ariel. 1985. Perdebatan Sastra Kontekstual. Jakarta: Rajawali Press. Naisbitt, John and Aburdene, Patricia. 1990. Ten New Directions for the 1990's Megatrends 2000. Megatrends Ltd. Rampan, Korrie Layun. 1997. Wanita Penyair Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. _______. 2000. Angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia. Jakarta: Grasindo. Riffaterre, Michel. 1978. Semiotic of Poetry. Blomington and London: Indiana University Press. Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya. Toffler, Alvin. 1987. Kejutan Masa Depan (Terj. Sri Koesdiyantinah). Jakarta: PT Pantja Simpati. Tohari, Ahmad. 2003. Ronggeng Dukuh Paruk. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.en_US
dc.identifier.issn2088-3307
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3469
dc.description.abstractSastra multikultutal berhubungan dengan perubahan masyaraat global dan lokal yang menjadi pluralistik. Pengarang merespons kondisi pluralistik tersebut dan menginterpretasikannya dalam karya sastra multicultural, khususnya, yang merujuk pada posmodernisme. Banyak penulis muda menghasilkan jenis karya tersebut. Sastra multicultural berpotensi untuk menjadi media komunikasi internasional dan pendidikan karakter bangsa, yang mana, saat ini, para guru, pemerintah, dan tokoh masyarakat mengembangkannya. Lebih dari itu, sastra multikultral melampaui batasan agama, etnis, bahasa, budaya, dan bangsa. Secara praktis, aktivitas kurikuler, ko-kurikuler dan ekstrakurikuler bias menjadi medium untuk menyosialisasikan nilai-nilai multicultural melalui sastra. Lebih khusus lagi,sastra multikultural berpotensi menjadi media yang mempersatukan dan menggabungkan substansi lokal, nasional, dan internasional secara damai yang di dalamnya masyarakat bisa hidup dalam harmoni.en_US
dc.publisherUMSen_US
dc.subjectglobalen_US
dc.subjectkarakteren_US
dc.subjectsastraen_US
dc.subjectlocalen_US
dc.subjectmultikulturalen_US
dc.subjectnasionalen_US
dc.titlePeran Sastra Multikultural Sebagai Media Komunikasi Antarbangsaen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • LITERASI
    Jurnal Ilmu-Ilmu Humaniora Fakultas Sastra Universitas Jember

Show simple item record