Membangun Jati Diri Bangsa Melalui Budaya, Pendidikan Karakter, Dan Sopan Santun Berbahasa
Abstract
Bangsa Indonesia sejak dahulu dikenal sebagai bangsa yang
memiliki kebudayaan adi luhung. Masyarakat hidup rukun, saling
gotong royong dan mempunyai semboyan “Bhineka Tunggal Ika”
yang diambil dari sesanti pada zaman Majapahit “Bhineka Tunggal
Ika Tan Hana Dharma Mangroa” menunjukkan toleransi antarwarga
negara yang berbeda-beda. Hubungan sosial dihiasi perilaku sopan
santun dalam berbahasa dan saling tenggang rasa. Hal ini
menunjukkan tingginya karakter yang patut diteladani.
Pada saat ini kita dapat menyaksikan sendiri baik lewat tayangan
televisi, media massa maupun dalam kehidupan sehari-hari banyak
sosok manusia Indonesia yang tampil penuh pamrih, tidak tulus
ikhlas, tidak bersungguh-sungguh, senang yang semu, semakin lekat
dengan konsumerisme, tampil berbagai gaya dan sifat-sifat buruk
lainnya. Sifat dan sikap yang demikian itu akan termanifestasikan pada
perilaku yang suka pamer, menyalahgunakan orang lain, senang
menghujat dan tidak dapat dipegang janjinya, menjadi sosok pemarah,
pendendam, tidak toleran, berperilaku buruk dalam berkendara,
praktik korupsi, premanisme, perang antarkampung dan suku dengan
tingkat kekejaman yang sangat biadab, menurunnya penghargaan pada
pemimpin.