Show simple item record

dc.contributor.authorSyamsiyah, Nur Rahmawati
dc.date.accessioned2013-10-04T07:36:24Z
dc.date.available2013-10-04T07:36:24Z
dc.date.issued2012-03-01
dc.identifier.citationFeriadi, Henry; Frick, Heinz, 2008, Atap Bertanaman Ekologis dan Fungsional, Penerbit Kanisius, Yogyakarta Ishaq Al-Sheikh, 2003, Lubaabut Tafsir Min Ibni Katsiir (judul asli) Tafsir Ibnu Katsir Jilid 5, penterjemah Ghoffar,Abdul; Mu’thi, Abdurrahim, Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Bogor, Cet. I Noe’man, 2003, Norma-norma dalam Arsitektur Islam, Prosiding Seminar Arsitektur Islam, Prodi Arsitektur FT UMS Satwiko, Prasasto, 2004, Fisika Bangunan, Penerbit Andi, Yogyakarta TPAUMS, 2012, Tata Landscape Sepanjang Jalan Slamet Riyadi Surakarta, Laporan Pengabdian pada Masyarakat, Program Studi Arsitektur FT UMS www.wikipedia.org/wiki/Kota_Surakarta http://addysumoharjo.wordpress.com/2011/05/31/teori-ruang-kota-organik/en_US
dc.identifier.isbn978-979-1032-99-5
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3520
dc.description.abstractManusia diciptakan memiliki kebutuhan akan kenyamanan bertempat tinggal, baik di dalam maupun di luar ruang. Salah satu bagian ruang luar yang bersifat publik dan umum digunakan untuk bersantai dan sekedar melepas lelah adalah taman kota. City walk di sepanjang Slamet Riyadi Surakarta merupakan bagian taman kota yang banyak diminati para pekerja/pegawai kantor, perusahaan dan toko yang ada di sekitarnya, baik untuk sekedar melepas lelah hingga tempat makan siang. Sepanjang city walk terdapat karakter lingkungan yang berbeda-beda, yang berpengaruh terhadap tingkat kenyamanannya. Metode penelitian dengan pengamatan dan pengukuran terhadap iklim mikro di sepanjang city walk, yang dilakukan saat radiasi matahari optimal (pukul 14.00-15.00 WIB), menghasilkan keadaan rata-rata suhu udara mencapai 38ºC, kelembaban udara 42,1% RH58,8% RH dan kecepatan angin 0,2-1,9 m/s. Suatu kondisi suhu udara yang tidak nyaman. Penelitian menemukan bahwa lokasi yang dapat diindikasikan nyaman adalah ; 1) citywalk dengan background bangunan di sekitarnya yang memiliki openspace pada tapak dan ketinggian bangunan rata-rata 1-2 lantai, suhu udara mencapai 34,8 ºC, 2) angin adalah faktor paling menentukan kenyamanan termal lingkungan. Sesuai Al Qur’an yang menyiratkan bahwa angin dan vegetasi adalah “pembawa kabar gembira” bagi umat manusia. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perlu kepedulian terhadap lingkungan/interaksi dengan alam untuk mencapai keseimbangan antara takaran kebutuhan kenyamanan manusia dan lingkungannya.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectTaman Kotaen_US
dc.subjectVegetasien_US
dc.titleKonsep Arsitektur Islam “Berkeseimbangan” Dalam Membentuk Kenyamanan Termal Taman Kota Studi Kasus : City Walk Jalan Slamet Riyadi Surakartaen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record