Pagar Hunian, Sebagai Citra, Estetika Ataukah Simbol Permusuhan Terhadap Lingkungan Sekitar
Abstract
Awalnya pagar berperan sebagai pembatas teritori pemilik rumah terhadap daerah luar
selain miliknya, dengan tujuan sebagai identitas atau penanda. Adanya pagar, diharapkan
batas tanah menjadi lebih jelas dan tidak menjadi perdebatan dengan tetangga dikeesokan
harinya.
Saat ini, pagar memiliki banyak fungsi. Menjadi elemen pendukung estetika hunian,
melambangkan karakter dan pride penghuni,dan sebagai pencegah kejahatan ke hunian.
Hanya saja kadang, pagar untuk mencegah kejahatan didesain terlalu berlebihan dan
kesannya seakan -akan menjadi simbol permusuhan dengan dunia luar. Apalagi bila
dilengkapi dengan besi tajam ke arah luar dan ini bertentangan dengan perintah Agama
Islam untuk memuliahan tetangga.
Studi kasus terhadap beberapa pagar nunian di daerah Malang dijadikan dasar untuk
mendesain dan merenovasi pagar berduri yang cukup tinggi menjadi pagar yang lebih
bersahabat, transparan dan indah. Setelah digunakan lebih dari setahun, Alhamdulilah
terbukti desain pagar yang memberikan kesan keterbukaan terhadap individu sekitar
(hablumninanas) lebih mencegah hal-hal buruk/jahat terjadi di rumah tersebut.