Show simple item record

dc.contributor.authorAmiuza, Chairil B.
dc.contributor.authorSubekti, Harini
dc.contributor.authorTaristania, Livie Sukma
dc.date.accessioned2013-10-09T09:20:21Z
dc.date.available2013-10-09T09:20:21Z
dc.date.issued2012-05-24
dc.identifier.citationAntoniades, A. C. 1990. Poetics Of Architecture. New York: Van Nostrand Reinhold Broadbent, Geoffrey/Bunt, Richard/ Jencks,Charles. 1980. Sign, Symbol, and Architecture.. New York: John Wiley and Sons. Ching, Francis DK. 2002. Arsitektur, Bentuk, Ruang dan Tatanan. Jakarta: Erlangga Jencks, Charles. 2005. The Language of Post-modern Architecture. New-York: Rizzoli International Publications, Inc. Kimianto. 2009. Seni Ukir Kaligrafi. http://artkimianto.blogspot.com/2009/11/ seni-ukir-kaligrafi- karya-eko-kimianto.html. (diakses tanggal 28 Februari 2010). Lynch, Kevin. 2003. The Image of the City. Cambridge MA: MIT Press. Neufert, Ernst. 2000. Data Arsitek Jilid III. Jakarta: Erlangga. Noqtah Calligraphy. 2008. Islamic Callygraphy. www.noqtahcalligraphy.com. (diakses tanggal 24 Februari 2010). Rochym, Abdul Drs. 1983. Sejarah Arsitektur Islam. Bandung: Angkasa. Sakkal, Mamoun. 1993. The Art of Arabic Callygraphy. http://www.sakkal.com/ artArabicCalligraphy.html (diakses tanggal 28 Februari 2010).en_US
dc.identifier.issn2252-8962
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3553
dc.description.abstractKesenian di dalam Islam telah berkembang sejalan kebudayaan masyarakat, hal ini dikarenakan penyebaran agama Islam yang secara damai mempengaruhi beberapa bidang dalam seni. Salah satunya seni kaligrafi dan arsitektur. Seni kaligrafi adalah seni tertinggi di dalam Islam, berkaitan dengan perannya sebagai cara untuk menyimpan firman-firman Allah dalam bentuk tulisan. Sedangkan Arsitektur Islam muncul sebagai wujud kebudayaan manusia sebagai tempat bernaung yang berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Namun dalam perkembangannya saat ini Arsitektur Islam mengalami penyempitan makna sebagai tempat ibadah, sedangkan seni kaligrafi di dalam arsitektur hanya terbatas sebagai ornamen semata. Tantangan kaligrafi sebagai seni dua dimensi yang mendasari konsep arsitektur, perlu penjembatanan metode dari aliran arsitektur postmodern, sehingga seni dua dimensi dapat lebih dalam lagi membentuk ruangruangnya, tidak hanya sebagai ornamen. Bagaimana penerapkan makna simbol Kaligrafi, salah satunya dengan konsep metafora. Transformasi bentuk mengadaptasi preseden Church of the Light, oleh Tadao Ando. Metafora tangible diambil melalui pembacaan tanda (semiotika), diterapkan secara makro dengan metafora penulisan kaligrafi. Sedangkan Metafora intangible didapatkan melalui pendalaman makna untuk memberikan kesan ruang, melalui olah sekuen yang menghasilkan kronologi ruang. Sehingga kaligrafi Islam tidak hanya diterapkan sebagai unsur dua dimensi di dalam desain, tetapi juga membentuk ruang melalui maknanya.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectarsitektur postmodernen_US
dc.subjectarsitektur Islamen_US
dc.subjecttransformasien_US
dc.titlePendekatan Transformasi Bentuk Kaligrafi Sebagai Konsep Desain Pusat Pengembangan Seni Kaligrafi Islamen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record