Pemanfaatan Lumpur Lapindo Sebagai Pengganti Agregat Kasar Beton
View/ Open
Date
2012-12-18Author
Susanto, Agus
Nugroho, Prasetyo Agung
Metadata
Show full item recordAbstract
Bahan penyusun beton yang umum digunakan saat ini adalah semen, pasir, kerikil atau batu pecah. Pada daerah yang sulit mendapatkan kerikil maka harga beton menjadi mahal. Lumpur Lapindo merupakan limbah dari peristiwa bencana alam semburan lumpur di Sidoarjo. Penulis mencoba memanfaatkan lumpur terbut sebagai bahan alternatif agregat kasar beton. Pada penelitian ini lumpur Lapindo dimanfaatkan sebagai agregat kasar pada beton, setelah sebelumnya dibakar seperti pembakaran bata merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kuat tekan dan kuat tarik belah beton dengan agregat kasar lumpur Lapindo bakar serta untuk mengetahui perbandingan kekuatannya terhadap beton normal. Ukuran maksimal agregat kasar yang dipakai pada penelitian ini terdiri dari dua ukuran yaitu 20 mm dan 30 mm dengan faktor air semen (FAS) yang 0,5 dan 0,6. Benda uji berupa silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan rata-rata beton dengan agregat kasar lumpur Lapindo bakar adalah sebesar 6,448 Mpa, lebih rendah dari nilai kuat tekan beton normal yaitu sebesar 15,65 MPa. Kuat tekan beton dengan agregat kasar beton lumpur Lapindo sama dengan 0,41 kuat tekan beton normal. Nilai kuat tarik belah beton dengan agregat kasar lumpur Lapindo bakar adalah sebesar 0,877 Mpa, lebih rendah dari nilai kuat tarik belah beton normal yaitu sebesar 2,404 MPa. Nilai kuat tarik belah beton lumpur Lapindo sama dengan 0,36 kuat tarik belah beton normal. Berdasarkan nilai-nilai tersebut maka beton dengan agregat kasar lumpur Lapindo bakar termasuk kategori beton non struktural dan dapat digunakan sebagai insulating material.