MODEL PENGEMBANGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DENGAN INOKULAN (STUDI KASUS SAMPAH DI TPA MOJOSONGO SURAKARTA)
Abstract
Telah dilaksanakan penelitian tentang model pengembangan pembuaatan
pupuk organik dengan inokulan (studi kasus sampah di T P A Mojosongo
Surakarta). Penelitian bertujuan untuk mengetahui: 1). Peran inokulan (EM-
4, Kotoran ayam, dan cacing) efisien dan baik pada proses pembuatan pupuk
organik dengan bahan baku sampah kota 2). Metode pembuatan pupuk organik
paling efisien dan baik pada proses pembuatan pupuk organik dengan bahan
baku sampah kota. 3). Kualitas pupuk organik hasil interaksi antara inokulan
(EM-4, Kotoran ayam, dan cacing) dengan metode untuk pembuatan pupuk
organik dengan bahan baku sampah kota. Penelitian ini dilakukan di
Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan
percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola
faktorial dengan 2 faktor. Adapun faktor yang digunakan adalah Faktor I :
Inokulan (I), yaitu :I1 : Kontrol, I2 : kotoran ayam, I3 : EM-4, I4 : cacing
Lumbricus sp. Faktor II: Model pembuatan kompos ( M), yaitu : M1 : Penutup
permukaan plastik tanpa tabung aerasi, M2 : Penutup permukaan karung plastik
tanpa tabung aerasi, M3 : Penutup permukaan plastik dengan tabung aerasi,
M4 : Penutup permukaan karung plastik dengan tabung aerasi. Data yang
dihasilkan diuji secara organoleptik dengan perent test meliputi : suhu, warna,
bau dan tektur, dengan skala numerik dan dilanjutkan analisis deskriptif
kwalitatif. Dari hasil uji organoleptik dan analisis deskriptif kwalitatif dapat
disimpulkan : 1). Pembuaatan pupuk organik dengan menggunakan inokulan
EM-4 menghasilkan pupuk organik yang baik dan efisien bila dibanding dengan menggunakan inokulan cacing dan kotoran ayam.2). Metode pembuaatan
pupuk organik yang paling baik dan efisien dengan permukaan diberi tabung
aerasi.3).Kualitas pupuk organik yang terbaik adalah dengan menggunakan
inokulan EM-4, dengan permukaan diberi tabung aerasi, dibanding dengan
menggunakan cacing dan kotoran ayam.