dc.identifier.citation | Blanchard, P.N & Thacker, T.W., (2007), “Effective Training : Systems, Strategies, and Practices”, Pearson Education, Inc., 3rd edition. Edwards, J.E., Scott, J.C., & Raju, N.S, ( 2003), “The Human Resources Program-Evaluation Handbook”, Sage Publications, Inc. Kirkpatrick, D.L. & Kirkpatrick, J.D., (2006), “Evaluating Training Program”, Berrett-Koehler Publisher, Inc., 3rd edition. Werther, W.B., Jr., & Davis, K., (1996), “Human Resources and Personnel Management”, McGraw–Hill, Inc. | en_US |
dc.description.abstract | Pelatihan yang baik bukan hanya perlu dirancang dengan baik, namun juga perlu dievaluasi
efektivitasnya untuk memastikan tercapainya tujuan. PT. X merupakan perusahaan konsultan SDM
yang menangani pengelolaan SDM untuk para kliennya. Salah satu layanan utama PT. X adalah
merancang pelatihan sesuai kebutuhan spesifik yang ditetapkan, sekaligus juga menyelenggarakan
pelatihan tersebut. Saat ini PT. X lebih berfokus pada proses perancangan dan pelaksanaan pelatihan,
namun belum melakukan proses evaluasi pelatihan secara memadai. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi pelatihan yang diselenggarakan oleh PT. X berdasarkan konsep Kirkpatrick &
Kirkpatrick. Konsep Kirkpatrick & Kirkpatrick merupakan konsep evaluasi pelaksanaan pelatihan
yang dilakukan secara sistematis. Evaluasi dilakukan terhadap 4 level yaitu level reaksi, level
belajar, level perilaku dan level hasil. Evaluasi level reaksi dilakukan dengan mengukur reaksi
peserta pelatihan terhadap pelatihan yang dilaksanakan. Evaluasi level belajar mengukur
kemampuan peserta pelatihan memahami materi yang diberikan. Evaluasi level perilaku mengukur
perubahan perilaku yang terjadi pada peserta pelatihan, sementara level hasil mengukur pencapaian
hasil. Penerapan konsep evaluasi Kirkpatrick & Kirkpatrick di PT. X dilakukan pada sebuah
pelatihan yang diberikan pada para pramuniaga di retailer resmi sebuah perusahaan garmen di kota
Bandung, dan dilakukan pada level reaksi, belajar dan perilaku. Berdasarkan evaluasi yang
dilakukan, level reaksi pelatihan tersebut berada pada nilai 5,5 dari skala 8. Pada level belajar,
kemampuan para pramuniaga meningkat dari 2,12 menjadi 3,49 (dari skala 4). Berdasarkan evaluasi
level perilaku, 73,3% peserta dapat mencapai perubahan perilaku yang ditargetkan. Usulan yang
dapat diberikan antara lain adalah meningkatkan kemampuan presentasi trainer, menggunakan teknik
presentasi yang mampu menarik perhatian peserta, meningkatkan kemampuan komunikasi trainer,
serta lebih banyak memasukkan unsur pelatihan yang menekankan pada pembentukan perilaku,
misalnya role playing, simulasi atau behavior modelling | en_US |