Show simple item record

dc.contributor.authorHertinjung, Wisnu Sri
dc.date.accessioned2013-12-12T07:54:59Z
dc.date.available2013-12-12T07:54:59Z
dc.date.issued2013-06-01
dc.identifier.citationBernstein, J., and M. Watson. (1997). Children Who Are Targets of Bullying: A Victim Pattern. Journal of Interpersonal Violence 12(4):483–498. Chan, J. H. F, Myron, R. R., & Crawshaw, C. M. (2005). The efficacy of non-anonymous measures of bullying. School Psychology International, 26, 443—458. Coloroso, B. (2007). Stop Bullying. Jakarta: Penerbit Serambi Ilmu Semesta. Damantari, D. (2011). Bentuk-bentuk Perilaku Bullying pada Remaja di Sekolah. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Surakarta Echols & Shadily. (2005). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Feist, J,. & Feis, Gregory. (2009). Teories of Personality (Terjemahan: Teori Kepribadian). Penerbit : Salemba Humanika Hertinjung, W.S., Wardhani, B.R., & Susilowati. (2011). Profil kepribadian Pelaku dan Korban Bullying. Laporan Penelitian Kolaboratif (tidak diterbitkan). Universitas Muhammadiyah Surakarta Kim,M.J., Catalano, R.F., Haggerty, K.P., & Abbott,R.P. (2011). Bullying at Elementary School and Problem Behavior in Young Adulthood: a study of bullying, violence and substance use from age 11 to age 21. Criminal Behavior and Mental Health. Vol 21. No 2. 136-144 Naylor, P., & H. Cowie. (1999). The Effectiveness of Peer Support Systems in Challenging School Bullying: The Perspectives and Experiences of Teachers and Pupils. Journal of Adolescence 22:467–479. Papler, D.J., & Craig, W. (2000). Making a Difference in Bullying Riauskina, I.I., Djuwita, R., & Soesetio, S.R. (2005). ―Gencet-gencetan‖ di mata siswa/siswi kelas 1 SMA: Naskah kognitif tentang arti, scenario, dan dampak ―gencet -gencetan‖. Jurnal Psikologi Sosial, 12(01), 1-13. Rigby, K. (2003). Addressing Bullying in School: Theory and Practice. Australia Institute of Criminology: Trend & Issues in Crime and Criminal Justice. No. 259. . (2007). Bullying in Schools: and what to do about it (Revised and updated). Australia: Acer Press. Sejiwa. (2008). Bullying: Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan Sekitar Anak. Jakarta: Grasindo. Smith, P., Y. Morita, J., Junger-Tas, D., Olweus, R., Catalano, & P. Slee (eds.). (1999). The nature of School Bullying: A Cross-National Perspective. London and New York: Routledge. Stevens, V., I. De Bourdeaudhuij & P. Van Oost. (2000). Bullying in Flemish Schools: An Evaluation of Anti-Bullying Intervention in Primary and Secondary Schools. British Journal of Educational Psychology 70:195–210. Stevens, V., P. Van Oost & I. De Bourdeaudhuij. (2000). The Effects of an Anti-Bullying Intervention Programme on Peers' Attitudes and Behaviour. Journal of Adolescence.23:21– 34 Tarshis, T.P., & Huffman, L. C. (2007). Psychometric properties of the Peer Interactions in Primary School (PIPS) questionnaire. Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics, 28, 125-132. U.S. Department of Education. (1998). Preventing Bullying: A Manual for Schools and Communities. Washington, D.C.: U.S. Department of Education. Available by order at http://www.ed.gov/pubs Wati, P. (2012). Hubungan keterampilan sosial dengan kecenderungan menjadi korban bullying. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Wijayanti, D. (2012). Hubungan kemampuan empati dengan perilaku bullying. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Woods, S., & Wolke, D. (2003). Direct and relational bullying among primary school children and academic achievement. Journal of School Psychology. 42. 135-155 Woods, S., & White, E. (2005). The association between bullying behavior, arousal levels and behavior Problems. Journal of Adolescence. 28. 381-395en_US
dc.identifier.isbn9789796361533
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3952
dc.description.abstractAbstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk perilaku bullying yang terjadi di sekolah dasar baik dari versi pelaku maupun korban. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 4 – 5 dari SD Negeri Mangkuyudan 2, SD Negeri Bumi 2, dan SD Muhammadiyah 16. Jumlah subjek dari SDN Mangkuyudan 2 sebanyak 66 siswa, SDN Bumi 2 sejumlah 34 siswa, dan SD Muhammadiyah 16 sebanyak 112 siswa. Jumlah total subjek penelitian sebanyak 212 siswa. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan Skala Bentuk Bullying yang dimodifikasi dari School Life Survey. Data penelitian dianalisis secara kuantitatif deskriptif dengan menggunakan penghitungan tendency central. Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat perbedaan frekuensi bentuk-bentuk bullying antara versi pelaku dan korban, terutama pada bentuk bullying fisik dan relasional. Berdasarkan skala yang diisi pelaku, bentuk bullying yang paling sering dilakukan adalah bentuk bullying verbal, dan selanjutnya relasional, dan fisik. Sementara menurut skala yang diisi oleh korban, bentuk bullying yang paling sering dialami adalah bullying verbal, fisik, dan relasional. Bentuk bullying verbal berupa memanggil dengan panggilan yang buruk, membentak, mengancam. Bentuk bullying Fisik berupa mendorong, memukul, berkelahi, mengambil barang, mengunci di kamar mandi. Sementara bentuk bullying relasional adalah mengucilkan dan memfitnah.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectbentuk-bentuk bullyingen_US
dc.subjectverbalen_US
dc.subjectfisiken_US
dc.subjectrelasionalen_US
dc.titleBentuk-Bentuk Perilaku Bullying di Sekolah Dasaren_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record