Show simple item record

dc.contributor.authorLestari, Sri
dc.date.accessioned2013-12-13T09:41:48Z
dc.date.available2013-12-13T09:41:48Z
dc.date.issued2013-06-01
dc.identifier.citationAllgeier, E. R.&Allgeier, A. R.(1991).Sexual interactions. Massachusetts: D.C. Heath and Company. Anganthi, N. R. N.&Lestari, S. (2007). Pola komunikasi seksualitas pada masyarakat muslim di Surakarta. Laporan Penelitian Fundamental. (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Athar, S. Sex education: An Islamic perspective. Diakses dari http://www.islamfortoday.com\athar19.html pada tanggal 19 April 2007. Dale, P. (2005). Values, sex education and the adolescent. Diakses dari http://www.opendoors.com.au\educateA.htm, pada tanggal 10 November 2006. Fantasia, H. C. (2008). Concept Analysis: Sexual decision-making in adolescence. Nursing Forum, 43, 80-90. Hurlock, E. B. (1990). Perkembangan anak. Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Jaccard, J., Dittus, P. J., & Gordon, V. V. (1998). Parent–adolescent congruency in reports of adolescent sexual behavior and in communications about sexual behavior. Child Development, 69, 247–61. Kasule, O. H. (tt) Human sexuality and the shari’at. Diakses dari www.themodernreligion.com/misc/sex/sex-shariah.html pada tanggal 19 April 2007. Katchadourian, H. A. (1989). Fundamentals of human sexuality. Fifth edition. Florida: Holt, Rinehart and Winston, Inc. Kim, J. L. & Ward, L. M. (2007). Silence speaks volumes: Parental sexual communication among Asian American emerging adults. Journal of Adolescent Research, 22, 3-31. DOI: 10.1177/0743558406294916 Kimmel, D. C. & Weiner, I. B.(1995). Adolescence: A developmental transition. Second edition. New York: John wiley & Sons, Inc. Kotb, H.G. (2004). Sexuality in Islam. Dissertation diajukan pada Maimonides University. Diakses dari http://www2.hu-berlin.de/sexology/GESUND/ ARCHIV/kotb2.htm pada tanggal 19 April 2007. Lestari, S. & Hertinjung, W. S. (2007). Sikap ibu terhadap pertanyaan anak tentang seksualitas. Psikologika, 12, 147-155. Lestari, S. (2010). Youth courtship sexual behavior, exposure to pornography, and parental sexual communication. Anima, 25 (4),257-264. Lestari, S., Suparno, & Restu, Y. S. (2011). Identifikasi kebutuhan informasi seksualitas pada remaja. Jurnal Ilmiah Psikologi, 5 (2), 180-188. Madani, Y. (2004). Sex educations for teens. Pendidikan seks remaja dalam Islam. Jakarta: Hikmah. Miqdad, A. A. A. (2001). Pendidikan seks bagi remaja menurut hukum Islam. Yogyakarta: Mitra Pustaka. National Guidelines Task Force.(1996).Guidelines for Comprehensive Sexuality Education, Kinergarten-12th Grade. second edition. New York: SIECUS. PKBI (2001). Kebutuhan akan informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja. Laporan need assesment di Kupang, Palembang, Singkawang, Cirebon dan Tasikmalaya. Diakses dari: www.PKBI.or.id. Rate, A. C. (2005). Preach or teach? Value-based sexuality education. Diakses dari http://www.opendoors.com.au\educateB.htm, pada tanggal 10 November 2006. Sugiarto, 2006. Hasil survei PSS PKBI DIY: Pelajar sudahlakukan seks bebas. Diakses dari www.cyberman.cbn.net.id pada tanggal 15 Maret 2006. Tim Penyusun Terjemah. (1975). Al-Quran dan terjemahnya. Departemen Agama Republik Indonesia.en_US
dc.identifier.isbn9789796361533
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3996
dc.description.abstractPerilaku seksual remaja telah mengundang keprihatinan dari para pendidik dan orang tua.Tekanan teman sebaya dan media ditengarai memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku seksual remaja.Pendidikan seksualitas, terutama oleh orang tua, dianggap sebagai jalan keluar untuk mengendalikan dan memberi arah yang benar terhadap perilaku seksual remaja.Sayangnya orang tua pada umumnya belum menjalankan peran yang baik dalam hal ini.Sebenarnya orang tua tidak harus memberikan pendidikan seksualitas pada anak secara terstruktur layaknya di sekolah.Orang tua hanya perlu menjadikan topik seksualitas menjadi bagian dari komunikasi sehari-hari di dalam keluarga.Tulisan ini membahas urgensi komunikasi seksualitas orang tua – anak, bagaimana melakukannya, dan konsep-konsep penting terkait nilai-nilai seksualitas.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectremajaen_US
dc.subjectkomunikasi seksualitasen_US
dc.subjectnilai-nilaien_US
dc.title(Keynote Speaker) Komunikasi Seksualitas Orangtua-Anak Berbasis Nilaien_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record