Show simple item record

dc.contributor.authorAkhirudin, Nur Huda
dc.contributor.authorSuharjo
dc.date.accessioned2012-03-12T03:40:06Z
dc.date.available2012-03-12T03:40:06Z
dc.date.issued2006-10
dc.identifier.citationBudiyanto, Eko. 2002. Sistem Informasi Geografis Menggunakan Arc View GIS. Yogyakarta: Andi. Siahaan, N.H.T. 1987. Ekologi Pembangunan dan Hukum Tata Lingkungan. Jakarta: Erlangga. Suripin. 2002. Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air. Yogyakarta: Andi. Widjaya, Joyce Martha. 1998. Lokalisasi Kesesuaian Lahan untuk Bangunan Peresap dengan Sistem Informasi Geografis-Arch Info (Studi Kasus Citarum Hulu). Buletin Pusair No. 29 Tahun VIII. Bandung: Pusat Litbang Pengairan. Zuidam, Van dkk. 1979. Terrain Analysis and Classification Using Areal Photographs a Geomorphology and Approach. Enchede Netherland: ITC.en_US
dc.identifier.issn1411-5174
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/399
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi besarnya perubahan penggunaan lahan Kota Surakarta tahun 1993-2004, (2) mengidentifikasi sebaran perubahan penggunaan lahan Kota Surakarta tahun 1993-2004, dan (3) mengidentifikasi karakteristik perubahan penggunaan lahan Kota Surakarta tahun 1993-2004. Penelitian ini menggunakan metode analisis data sekunder dengan didukung Sistem Informasi Geografis (SIG). Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Data yang digunakan yaitu citra yang terbagi menjadi: citra fotografik (Foto Udara tahun 1993) dan citra satelit (Ikonos tahun 2004). Hasil penelitian didapatkan (1) perubahan penggunaan lahan berada pada lahan industri, makam, permukiman, tegalan, dan lahan kosong. Penambahan luasan terbesar permukiman sebesar 1.753.148,37 m2. Penambahan lain terjadi pada penggunaan lahan industri, makam, dan tegalan yang masing-masing seluas 456.516,64 m2, 158.023,74 m2, dan 367.306,69 m2. Pe-ngurangan luasan terjadi pada lahan kosong sebesar 2.734.995,46 m2, (2) perubahan penggunaan lahan terjadi di seluruh kecamatan. Peningkatan luasan permukiman antara lain di Kecamatan Laweyan, Jebres, Serengan, dan Banjarsari, sedangkan penurunan luasan yaitu pada lahan kosong yang terjadi di 4 kecamatan (Pasar Kliwon, Laweyan, Jebres, dan Banjarsari), (3) karakteristik perubahan penggunaan lahan yaitu didominasi dari lahan kosong menjadi permukiman (68,70%). Angka yang relatif kecil yaitu perubahan dari lahan kosong menjadi industri, yaitu hanya 1,74% saja dari perubahan penggunaan lahan yang ada. Perubahan yang lain yaitu perubahan dari lahan kosong menjadi makam, lahan kosong menjadi tegalan, dan permukiman menjadi industri.en_US
dc.subjectpenggunaan lahanen_US
dc.subjectsistem informasi geografisen_US
dc.titleIDENTIFIKASI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KOTA SURAKARTA TAHUN 1993 – 2004 DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)en_US
dc.title.alternativeTHE IDENTIFICATION OF LANDUSE CHANGING IN SURAKARTA FROM 1993 TO 2004 BY APPLYING GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record