dc.identifier.citation | Budiman, S., dkk., (2008), Pembuatan Biobriket dari Campuran Bungkil Jarak Pagar (Jatropha Curcas.L) dengan Sekam sebagai Bahan Bakar Alternatif, Proceeding Seminar Rekayasa Kimia dan Proses, ISSN : 1411-4216, UNDIP; Semarang. Li, Y., et al., (2000), High pressure densification of wood residues to form an upgraded fuel, Biomass and Bioenergy., 19, pp. 177-186. Montgomery, D.C., (1996), Design and Analysis Experimen, Fourth Edition, Arizona state University. Nadoli, I., (2009), Uji Komposisi Bahan Pembuat Briket Bioarang Tempurung Kelapa dan Serbuk Kayu terhadap Mutu yang Dihasilkan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatra Utara. Nugraha, S., dan Setiawati, J., (2006), Peluang Bisnis Arang Sekam, Balai Penelitian Pascapanen Pertanian, Jakarta. Ross, P.J., (1998), Taguchi Techniques for Quality Engineering, Second Edition, MC Graw Hill,Singapore. Saptoadi, H., (2004), Research Of Combustion Characteristics Of Fuel Briquettes Made from Wooden Saw And Lignite. Proceedings International Workshop on Biomass & Clean Fossil Fuel Power Plant Technology : Sustainable Energy Development& CDM, Jakarta, January 13-14 Tambunan, A., dkk., (2007), ”Teknologi Bioenergi”. Agromedia Pustaka, Jakarta. Thomas, Q., et al., (2011), Trade of Function for Robust Design Engineers. Tong., and Tsu., (1997), Optimizing Multirespon Problems In The Taguchi Methods by Fuzzy Multiple Attribute Decision Making, Quality And Reability Engineering International., 13, pp. 25-34. Wardono., (2010), Budi Daya Tanaman Jarak Pagar, Modul Pelatihan untuk Kelompok Tani, Boyolali. Werther, J., et al., (2000), Combustion of Agricultural Residues, Progress in Energy and Combustion Science., 26, pp. 1-27. | en_US |
dc.description.abstract | Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan setting parameter yang tepat dari biomass untuk
meminimasi kadar air biobriket guna menciptakan energi alternatif yang murah dan ramah
lingkungan agar dapat mewujudkan masyarakat mandiri energi.
Model yang digunakan untuk mengetahui kualitas biobriket ditinjau dari kadar air menggunakan
enam variabel bebas yaitu komposisi limbah jarak pagar (A), Komposisi arang sekam (B),
Komposisi serbuk gergaji (C), Komposisi arang tempurung kelapa (D), Jenis Perekat (E) dan
suhu pengeringan (F). Metode untuk mengoptimalkan parameter pembentuk biobriket adalah
Taguchi mengacu pada OA L8(2)
7
.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kadar air
biobriket adalah komposisi limbah jarak pagar(A), arang sekam (B), serbuk gergaji (C), arang
tempurung kelapa (D), perekat (E) dan suhu pengeringan (F) yang memberikan persen kontribusi
masing-masing sebesar 8.793%, 15.034%, 14.892, 22.742%, 22.668% dan 14.693%. Model yang
diperoleh dari variasi level faktor yang dapat mengoptimalkan kadar air biobriket adalah
A2B1C2D1E2F2, artinya komposisi limbah jarak pagar 60 gr, komposisi arang sekam 40 gr,
komposisi serbuk gergaji 40 gr, komposisi arang tempurung kelapa 20 gr, perekat tetes tebu dan
suhu pengeringan 105
°C. Pada respon kadar air biobriket, rata-rata kadar air biobriket sebesar
7.078 %. Pada kondisi awal besarnya S/N Ratio sebesar -17.001. Setelah dilakukan optimasi, nilai
S/N Ratio naik menjadi -16.792. Hal ini mengkondisikan bahwa biobriket hasil penelitian mampu
meminimasi kadar air sehingga dapat menaikkan nilai kalor
. | en_US |