dc.identifier.citation | Anonim, (1996), “Annual Book of ASTM Standards”, Race Street, Philadelphia, PA 19103- 1187 USA Anonim, 1990, ”Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (SK-SNI)”, Penerbit Departemen Pekerjaan Umum, Bandung Hardadi Dodi, (2004), ”Pemanfaatan Bubuk Bata Merah (Blick Flour) Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah Tanon Sragen ”, Tugas Akhir, FT, Universitas Muhammadiyah Surakarta Saleh, M, (1995),” Perbaikan Tanah Lempung Sugrade Menggunakan Hasil Perbaikan Tanah Lempung Setempat”, Tugas Akhir, Program Sarjana, Fakultas Teknik , Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Tjokrodimulyo, K,(1995),” Bahan Bangunan” , Buku Ajar pada Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Wiqoyah, Q., (2002),“ Campuran Kapur dan Tras Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah Lempung Hitam Untuk Landasan Jalan Raya “, Tesis S-2, Program Studi Teknik Sipil’ Jurusan Ilmu Teknik, Program Pasca Sarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Wahyuni, (2005),“Stabilisasi Kapur Terhadap Tanah Dasar Jalan (Studi Kasus Komparasi Terhadap Kebutuhan Tebal Perkerasan Ruas Demak-Kudus)“, Tugas Akhir FT Universitas Muhammadiyah Surakarta | en_US |
dc.description.abstract | Tanah daerah Tanon, Sragen dari hasil penelitian Wiqoyah (2002) adalah tanah lempung dengan
karakteristik sebagai berikut : butiran yang lolos saringan No 200 adalah 94.13%, batas cair (LL) =
88,03%, dan indeks plastisitas (IP) = 49,44%. Menurut sistem klasifikasi USCS (Unified Soil
Classification System) tanah tersebut termasuk golongan CL, sedangkan menurut metode AASHTO
tanah termasuk golongan A-7-5. Tanah lempung dengan indeks plastisitas tinggi ini mempunyai kuat
dukung yang rendah bila digunakan sebagai dasar pondasi jalan raya, sehingga perlu adanya
perbaikan tanah.Stabilisasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mencampur tanah Tanon
dengan campuran 5% kapur dan serbuk bata merah dengan variasi penambahan 0%, 3%, 5%, 7%,
9%. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar perubahan sifat fisis dan mekanis tanah
campuran tersebut. Serangkaian pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari uji
specific gravity, uji Atterberg limits, uji hydrometer, uji analisa saringan, uji standard Proctor, dan
uji CBR (California Bearing Ratio) Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencampuran tanah dengan
bubuk bata merah dan kapur menyebabkan penurunan nilai specific gravity, penurunan butiran tanah
yang lolos saringan No. 200, penurunan nilai batas cair, batas plastis, batas susut dan indek
plastisitas, adapun penurunan terbesar terjadi pada tanah campuran dengan penambahan 5% kapur
dan 5% bubuk bata merah. Berdasarkan metode AASHTO tanah dengan penambahan 5% kapur dan
5% bubuk bata merah termasuk tanah golongan A-7-6, sedangkan berdasarkan metode USCS, tanah
campuran termasuk golongan CL. Pada variasi penambahan bubuk bata merah dan kapur yang sama
hasil uji standart Proctor menunjukkan meningkatnya nilai berat volume kering maksimum dan
terjadi penurunan kadar air optimum. Hasil pengujian CBR unsoaked dan soaked menunjukkan
peningkatan nilai CBR. Nilai CBR unsoaked tanah asli 7,94% menjadi 10,44% pada tanah campuran
5% bubuk bata merah dan 5% kapur, sedangkan nilai CBR soaked tanah asli sebesar 0,6% meningkat
menjadi 1,21%. | en_US |