Show simple item record

dc.contributor.authorQadri, Munzir
dc.contributor.authorMaghfurah, Fadwah
dc.contributor.authorYulianto, Sulis
dc.date.accessioned2013-12-20T10:08:17Z
dc.date.available2013-12-20T10:08:17Z
dc.date.issued2013-12-05
dc.identifier.citation1. Arismunandar, W., 1994, "Penggerak Mula Motor Bakar Torak", Jakarta. 2. Kusnoputranto, H., 1995, "Taksikologi lingkungan", Fakultas Kesehatan Masyarakat UI dan Pusat Penelitian Sumber Daya Manusia dan lingkungan, Jakarta. 3. Lay, K., 1986, “Automotive Engine Performance”, Canada, John Wiley & Sons, Inc. 4. Numan, Siregar, H. dan Indra, 2012, Jurnal Teknik Mesin, unesa, Surabaya. 5. Samosir, A., 2010, "Perlukah Pemerintah Memberikan Subsidi LGV/Vi-Gas Tahun 2011?", Policy paper No.1, Kementrian Keuangan RI, Jakarta. 6. Satudju, Dj., 1991, "Studi perencanaan udara kendaraan bermotor di DKI Jakarta", Jakarta. 7. Training Center, 2010, "M-STEP 2 Handbook of Multi Point Injection", PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors, Jakarta.en_US
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/4062
dc.description.abstractAbstrak Beberapa hasil penelitian telah menyebutkan bahwa 65% kematian di Asia disebabkan oleh polusi udara. Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia bahkan dianggap sebagai kota dengan polusi udara terburuk ke tiga di dunia, dimana sekitar 70% polusi diperoleh dari emisi gas buang kendaraan bermotor dan sisanya dari industri. Liquefied Gas for Vehicle (LGV) telah dipertimbangkan oleh pemerintah untuk menjadi salah satu solusi untuk mengurangi emisi gas buang pada kendaraan dan menggantikan bahan bakar minyak, dalam hal ini adalah premium, karena LGV memiliki nilai oktan yang lebih tinggi yaitu 98 dibanding dengan premium yaitu 88. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan emisi gas buang hasil pembakaran LGV pada kendaraan bermotor, dan perbandingannya dengan kadar emisi gas premium. Pengujian dilakukan pada kendaraan Daihatsu Grand Max tahun 2013 dengan hanya memfokuskan pada perbandingan kadar karbon monoksida (CO), hidro karbon (HC), karbon dioksida (CO 2 ), lambda dan oksigen (O ). Pengujian dilakukan dengan standar baku tanpa melakukan penyesuaian pada injection pressure maupun injection timing. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar CO, HC dan O 2 2 pada LGV lebih tinggi dari pada kandungan gas yang sama pada premium, sedangkan lambda dan kadar CO lebih rendah.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectEmisi gas buangen_US
dc.subjectLGVen_US
dc.subjectPremiumen_US
dc.titleAnalisa Perbandingan Emisi Gas Buang Bahan Bakar Lgv dengan Premium pada Daihatsu Grand Max Standaren_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Simposium Nasional Ke-12 RAPI 2013
    Pengembangan Teknologi Berbasis Pendekatan Kluster & Konsorsium Riset Menuju Masterplan Pengembangan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

Show simple item record