Show simple item record

dc.contributor.authorSadana, Agus S
dc.date.accessioned2013-12-26T06:23:53Z
dc.date.available2013-12-26T06:23:53Z
dc.date.issued2013-12-05
dc.identifier.citationAgustiananda, P. A. P., (2012), “Urban Heritage Conservation in Surakarta, Indonesia Scenarios and Strategies for the Future” International Journal of Civil & Environmental Engineering IJCEE-IJENS, Vol. 12 (02) pp. 28-35., Online di: http://www.ijens.org/vol_12_i_02/124902-3737-ijcee-ijens.pdf; Diakses pada: 24 November 2013. Badan Pelestarian Pusaka Indonesia, (2003), “Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia: Tahun Pusaka Indonesia 2003”, Jakarta. Budihardjo, E., (2006), “Percikan Masalah Arsitektur Perumahan Perkotaan”, Gadjahmada University Press, Yogyakarta. de Jong, M., (1993), “Spoorwegstations of Java”, De Bataafsche Leeuw, Amsterdam. Fishbein, M., and Ajzen, I., (1975). “Belief, Attitude, Intention and Behavior: An Introduction to Theory and Research”, Addison-Wesley Publishing. Heuken, A., (1982), “Historical Sites of Jakarta”, Cipta Loka Caraka, Jakarta. Pitana, I. G. and Putu, G., (2004), “Sosiologi Pariwisata”, Andi, Yogyakarta. Smardon, R. C., James F. P., and John, B., (1986), “Foundation for Visual Researc Project Analysis”, John Willey & Sons, New York. Sunda Kalapa Waterfront Tourism Development Management, Leaflet: “The Pride of Jakarta Revisited: Reviving Heroism in The Historical Site of Sunda Calapa”. United Nations, “Urban Environment Heritage Conservation”, Online di: http://www.un.org/ga/Istanbul+5/74.pdf; Diakses pada: 24 November 2013 Wikipedia, “Kota Tua Jakarta”, Online di: http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tua_Jakarta; Diakses pada: 24 November 2013.en_US
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/4088
dc.description.abstractKawasan Kota Tua Jakarta kini kusam dan banyak sendi-sendi kehidupannya yang lenyap. Kawasan kota lama yang dirasa tidak lagi sinkron dengan aktivitas ekonomi masa kini menyebabkan kota lama ditinggalkan penghuninya, dan perekonomian bergeser ke kawasan kota yang lebih baru. Bangkitnya perekonomian di kawasan Kota Tua Jakarta dapat menjadikannya sebagai urban generator penting Kota Jakarta. Arsitektur adalah wujud fisik pembentuk ruang kota, oleh karenanya peninggalan arsitektur tidak boleh dipandang sebagai benda cagar budaya saja. Kehadiran manusia beserta aktivitasnya adalah faktor pengisi yang sangat menentukan tumbuh atau merosotnya kawasan. Aktivitas pariwisata memiliki andil menggerakkan perekonmian guna memperkuat peranan kota tua sebagai kawasan cagar budaya. Berfokus pada aspek kepariwisataan dan potensi kota tua sebagai kawasan cagar budaya, dilakukan penelusuran masalah dan potensi tentang issue-issue terkait Kota Tua Jakarta dari media cetak dan elektronik. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa berkembangnya komunitas-komunitas peminat sejarah dan budaya yang senang berjalan-jalan di Kota Tua Jakarta merupakan refleksi dari ungkapan city as a trip (Smardon, 1986). Kehadiran komunitas-komunitas tersebut membangkitkan kembali gairah kehidupan di kota tua, memberikan energi positif dan merupakan jembatan guna meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian pusaka bangsa. Artinya, kegiatan revitalisasi seharusnya melibatkan peran aktif anggota masyarakat baik secara perorangan maupun kelompok.en_US
dc.publisherUMSen_US
dc.subjectsejarah dan budayaen_US
dc.subjectkota tuaen_US
dc.subjectkomunitasen_US
dc.titlePengembangan Komunitas Peminat Sejarah dan Budaya Sebagai Upaya Membangkitkan Aktivitas dan Kehidupan di Kota Tua Jakartaen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Simposium Nasional Ke-12 RAPI 2013
    Pengembangan Teknologi Berbasis Pendekatan Kluster & Konsorsium Riset Menuju Masterplan Pengembangan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

Show simple item record