Show simple item record

dc.contributor.authorMulyani, IM.Tri Hesti
dc.date.accessioned2013-12-26T06:35:00Z
dc.date.available2013-12-26T06:35:00Z
dc.date.issued2013-12-05
dc.identifier.citationFrick H & Mulyani TH, 2006. Arsitektur ekologis. Kanisius – Soegijapranata University Press. Jogyakarta – Semarang. Frick H & Suskiyatno B, 1998. Dasar-dasar eko arsitektur. Kanisius – Soegijapranata University Press. Jogyakarta – Semarang. Fuchs RK. 1996. Healthy home and healthy office. Building Biology & Ecology Institute, New Zealand. Hardiyatmo HC, 2006. Penanganan tanah longsor dan erosi. Gadjah Mada University Press. Jogyakarta Living Planet Report 2004, WWF – UNEP – WCMC – Global Footprint Network Pearson D, 1998. The New natural house book. A Fireside Book, Hongkong Tietze HW, 1997. Pollution solutions. PHREE Books, Australiaen_US
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/4090
dc.description.abstractKerusakan lingkungan akibat exploitasi alam untuk kebutuhan manusia sudah semakin parah. Akibat nyata yang kita rasakan sekarang ini adalah “global warming” (pemanasan global). Iklim yang semakin panas dan ekstrim ini memicu terjadinya bencana alam seperti badai yang semakin sering terjadi akhir-akhir ini. Disamping itu banjir & longsor dimusim hujan, kekeringan dimusim kemarau, pencemaran lingkungan, juga sudah rutin kita alami. Sektor pembangunan mempunyai kontribusi yang besar dalam kerusakan lingkungan yaitu: menyumbang 40% emisi gas rumah kaca, menghasilkan 40% sampah global, menggunakan 12% air dunia, menghasilkan kualitas udara dalam ruang 5 kali lebih buruk dari udara luar, danmenggunakan sepertiga (1/3) sumber yang ada di dunia. (Training Greenship Associate, GBCI Juni 2011).Untuk mengurangi hal tersebut maka keseluruhan proses membangun haruslah ecological friendly. Untuk mewujudkan proses membangun yang ecological friendly maka konsep-konsep perencanaan yang tertuang dalam Gaia House Charter sangat relevan untuk diterapkan. Dalam Gaia House Charter dijabarkan secara detil penerapan tiga faktor utama yang saling overlaping yaitu: keselarasan dengan planet (ecology), menciptakan kedamaian jiwa (sprit), dan mendukung kesehatan fisik penghuni (health).Faktor pertama adalah konsep merancang untuk menghasilkan keselarasan dengan planet. Dalam konsep ini dianjurkan untuk : (1) Memilih site dan orientasi bangunan yang memungkinkan pemanfaatan potensi alam seperti angin, air, dan sinar matahari semaksimal mungkin, sehingga mengurangi pemakaian sumber-sumber buatan.(2)Menggunakan material bangunan yang tidak bersifat polutif atau beracun, dapat diperbaharui, dapat didaur ulang sehingga efek negative ke lingkungan sekecil mungkin.(3)Tidak membuang sisa aktivitas langsung ke lingkungan, sebaiknya sisa tersebut diproses dahulu secara sederhana sebelum dibuang ke lingkungan sekitar.(4)Memanfaatkan kembali air hujan dan air bekas cuci untuk kegiatan lain yang memungkinkan. Faktor kedua adalah konsep desain yang menciptakan kedamaian jiwa untuk menumbuhkan spirit atau semangat hidup. Dalam konsep ini dijabarkan beberapa langkah untuk mencapai kedamaian jiwa yaitu (1)Desain yang menyatu dengan alam dan komunitas sekitar (sosial budaya, skala bangunan teknologi, dan material).(2)Pemilihan warna dan tekstur bangunan dari bahan-bahan yang alami. (3)Pemilihan site dan orientasi bangunan yang tepat.Faktor ketiga adalah konsep desain yang mendukung kesehatan fisik penghuni. Pokok-pokok pikiran yang tertuang dalam konsep ini adalah (1) Bangunan rumah harus mampu bernafas secara alami, membiarkan alam mengatur sendiri suhu, kelembaban, aliran dan kualitas udara. (2)Desain yang memungkinkan sinar matahari cukup masuk kedalam rumah. (3)Usahakan membangun rumah jauh dari radiasi elektromagnetik yang berasal dari lingkungan sekitar dan kurangi pemakaian peralatan elektronik di dalam rumah. (4) Bebaskan rumah dari kebisingan, baik yang muncul dari luar maupun dari dalam rumah.Jabaran tiga faktor utama Gaia House Charter tersebut dalam proses membangun diharapkan dapat menjaga unsur-unsur alam (energi, udara, air, material) berada dalam kondisi keseimbangan, sehingga keberlanjutan alam dapat dijamin. Guna lebih meningkatkan kualitas kehidupan maka perubahan perilaku individupun harus dilakukan. Perubahan perilaku yang ditekankan adalah nilai, kualitas, dan cara hidup yang baik, dan bukan kekayaan, sarana, standar material. Dengan prinsip ini diharapkan manusia hidup dengan memanfaatkan alam sejauh dibutuhkan saja (secukupnya), dan berarti hidup selaras dengan tuntutan alam itu sendiri untuk dapat tetap menjamin kehidupan yang layak bagi generasi mendatang.en_US
dc.publisherUMSen_US
dc.subjectkeberlanjutan lingkunganen_US
dc.subjectGaia House Charteren_US
dc.titlePenerapan Gaia House Charter Dalam Perancangan Arsitektur Untuk Mewujudkan Keberlanjutan Lingkunganen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Simposium Nasional Ke-12 RAPI 2013
    Pengembangan Teknologi Berbasis Pendekatan Kluster & Konsorsium Riset Menuju Masterplan Pengembangan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

Show simple item record