PEMANAS FLUIDA MENGGUNAKAN ENERGI MATAHARI DENGAN KOLEKTOR SEPERTIGA SILINDER PADA SISTEM KOMPOR DUAL SYSTEM
Abstract
Sebagian besar masyarakat Indonesia yang sehari-harinya menggunakan energi
fosil, seperti minyak tanah, gas dan batubara, serta bahan bakar kayu. Dengan
pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, hal ini dikawatirkan cadangan ketersedian
energi akan menipis dan bahkan habis sama sekali. Untuk mengatisipasi hal tersebut
dicari energi alternatif yaitu energi matahari yang dianggap tidak pernah habis.
Pemanas ini menggunakan energi matahari, dengan kolektor sepertiga silinder
yang nerupakan bagian dari sistem kompor dual system. Hal ini adalah upaya
pemanfaatan energi yang tersedia banyak dan murah serta pengembangan teknologi
penangkapan energi cahaya matahari. Cahaya mata hari yang dipancarkan akan
dipantulkan oleh kolektor sepertiga silider untuk memanaskan fluida yang ada dalam
pipa pada kolektor. Fluida tersebut akan menyerap kalor yang akan diberikan pada
kompor dual system. Pemberian energi pada kompor masih perlu proses peningkatan
energi lebih lanjut sebelum masuk kompor. Untuk air dapat memberikan energi
dengan melepaskan kalor dari uap air panas lanjut, sedangkan pada udara-panas
dengan memberikan kalor dengan melepas kalor yang dikandungnya atau secara
besama-sama dalam proses pembakaran bio gas atau gas alam
Hasilnya menunjukkan bahwa penangkapan energi matahari yang tinggi pada
saat kisaran jam 11.00 sampai jam 14.30 WIB. Pada pemanasan fluida air, udara
dan minyak solar ternyata penyerapan energi yang yang paling tinggi dihasilkan
oleh pemanasan air sebesar 381, 345 kJ. Hal ini menujukkan bahwa air merupakan
media penyerap kalor yang baik demikian pula pelepasannya.