Studi Pengaruh Penambahan Pipa Katalis Hydrocarbon Crack System terhadap Penghematan Bahan Bakar dan Emisi Gas Buang pada Mobil Kijang Super 1500 CC
Abstract
Memiliki kendaraan dengan bahan bakar yang irit merupakan salah satu faktor utama konsumen
menentukan pilihan membeli mobil atau kendaraan, ini disebabkan harga bahan bakar yang semakin
melambung. Sekarang untuk minyak mentah Light Sweet menyentuh harga setinggi US$ 122,17 per
barrel dengan harga eceran per liter untuk bahan premium Rp 6.500 Per lier, pertamax Rp 9.050 per
liter dan pertamax plus Rp 9.450 per liter. Maka perlu inovasi pembuatan alat untuk penghematan
bahan bakar yang tujuanya untuk menaikan kinerja mesin, mengurangi emisi gas buang dan
mengurangi resiko kerusakan.Tujuan utama dari penelitian ini adalah membuat alat penghemat BBM
memakai metode hydrocarbon crack system (HCS) menggunakan pipa katalis untuk menghemat bahan
bakar dan emisi gas buang. Metode penelitian menggunakan variabel bebas dengan mengatur putaran
mesin, panjang pipa katalis dan volume pertamax untuk mengetahui pengaruh penghematan BBM,
temperatur mesin, kebisingan, dan emisi gas buang. Selain itu menganalisa kinerja juga efesiensi mobil
Kijang Super 1500 cc sebelum dipasang dan sesudah HCS. Hasil uji HCS sangat efektif dipakai untuk
power supelmen kendaraan bermotor sebagai penghemat bahan bakar yang mampu menghemat
minimal 50% sampai 70% bahan bakar. Sebelum memakai pipa katalis waktu performa mesin 3: 57
menit, temperatur mesin 65
o
C, kebisingan 79 db dan emisi gas buang masih diatas nilai batas yang
diizinkan, setelah menggunakan pipa katalis menjadi waktu performa mesin 6:03, temperatur naik
75
o
C, kebisingan dan emisi gas buang sesuai standar nilai emisi gas buang yang diizinkan. Metode
HCS mampu menghemat BBM 62% dan menurunkan kadar emisi gas buang dengan peningkatan
panjang pipa katalis dan volume pertamax.