Estimasi Perubahan Morfologi Sungai Pasca Erupsi: Aplikasi Data Lidar dan DEM Processing di Kali Gendol
View/ Open
Date
2013-09-16Author
Dipayana, Gilang Arya
Nugraha, Henky
Hadmoko, Danang Sri
Wacano, Dhandhun
Wahyu R, Aries Dwi
Cahyaningtyas, Fardyansari
Metadata
Show full item recordAbstract
Erupsi Merapi 2010 dengan skala VEI 4 telah menimbulkan dampak pada beberapa aspek, salah satunya adalah perubahan morfologi
sungai di Kali Gendol. Perubahan morfologi sungai dapat diakibatkan oleh hasil proses erosi dan sedimentasi dari aliran piroklastik dan
lahar. Proses ini dapat dipercepat dengan aktifitas penambangan. Monitoring dari perubahan morfologi sungai akibat proses alam dan
proses yang mempercepat dapat dilakukan dengan pendekatan penginderaan jauh (PJ) dengan menggunakan data resolusi tinggi. Tujuan
dari penelitian ini adalah (i) menentukan perubahan morfologi sungai berdasarkan pengolahan data PJ dan DEM; (ii) melakukan kuantifikasi
dinamika morfologi sungai.Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah ekstraksi data DEM (DEM calculation) dari data Lidar pra dan
pasca erupsi untuk menentukan volume material dan perubahan morfologi sungai. Data citra resolusi tinggi pra (Quickbird 2007) dan pasca
(GeoEye 2011 dan Lidar 2012) digunakan untuk menetukan perubahan sistem lembah sungai dengan teknik OBIA (Object Based Image
Analysis). Hasil wawancara di lapangan digunakan untuk menentukan arahan pengelolaan sungai. Perubahan morfologi sungai di Kali
Gendol menunjukkan pola yang berbeda mengikuti pola dari fasies proximal, medial, dan distal. Perubahan paling besar terjadi pada fasies
medial karena merupakan zona akhir dari endapan awan panas. Proses penambangan mempercepat perubahan morfologi pada bagian
medial (sekitar Dusun Bronggang, Kecamatan Cangkringan). Arahan pengelolaan yang direkomendasikan berupa zonasi areal
penambangan dengan mempertimbangkan volume material, stabilitas tebing sungai, dan normalisasi fungsi SABO-DAM.