dc.identifier.citation | Alit, T. (2001), Kajian Gejala Perubahan PemanfaatanLahan Kawasan LC. Gatot Subroto. Tesis. Program MagisterPerencanaan wilayah dan Kota. ITS. Surabaya. Anam, C. (2008), Perubahan Pemanfaatan Lahan Perumahan Menjadi Perdagangan dan Jasa Komersial di Kecamatan Tenggilis Mejoyo Kota Surabaya,Tugas Akhir. Jurusan Teknik Planologi. ITS.Surabaya. Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Sidoarjo. (2009), Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo 2009-2029. Bappekab Kabupaten Sidoarjo. Sidoarjo. Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Sidoarjo. (2010), Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Kabupaten Sidoarjo 2010-2030. Bappekab Kabupaten Sidoarjo. Sidoarjo. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. (2011), Kabupaten Sidoarjo dalam Angka Tahun 2011, Badan Pusat Statistik Kabupaten Sidoarjo, Sidoarjo. Budihardjo, E. (1999), Lingkungan Binaan dan Tata Ruang Kota. Penerbit Andi. Yogyakarta. Chapin, F.S. (1995),Urban Land Use Planning. University of Illinois. Urbana. Dahuri, R., J. Rais, S.P. Ginting dan M.J. Sitepu. (2008), Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan secara Terpadu, Pradnya Pramita, Jakarta. Danoedoro, P. (1996), Pengolahan Citra Digital : Teori dan Aplikasi dalam Bidang Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Darwanto, H. (2000), Mekanisme Pengelolaan Penataan Ruang Wilayah Pesisir Laut dan Pulau-pulau Kecil. Direktorat Jenderal Urusan Pesisir, Pantai dan Pulau-pulau Kecil. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Dunn, W. (2000), Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Jayadinata, J.T. (1999), Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan dan Wilayah. Penerbit ITB. Bandung. Lillesand, T.M., dan Kiefer, R.W. (1994), Remote Sensing and Image Interpretation, John Wiley&Son, Inc, New York. Marisan, M. (2006), Analisis Inkonsistensi Tata Ruang Dilihat dari Aspek Fisik Wilayah: Kasus Kabupaten dan Kota Bogor. Tesis. Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah. IPB. Bogor. Nazir, M. (2003), Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Pamungkas, A. (2006), Teknik Analisa Perencanaan II: Teknik Delphi. Diktat Kuliah ke-4. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS. Surabaya. Prahasta, E. (2008), Remote Sensing: Praktis Penginderaan Jauh dan Pengolahan Citra Dijital Dengan Perangkat Lunak ER Mappper, Informatika, Bandung. Sulistyarso, H. ( 2001), Konversi Lahan. Surabaya. ITS Press. Surabaya. Zulkaidi, D. (1999), Pemahaman Perubahan Pemanfaatan Lahan Kota Sebagai Dasar Bagi Kebijakan Penangannya. Jurnal PWK. Vol. 10, No. 2/Juni 1999. | en_US |
dc.description.abstract | Kawasan Pesisir Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu kawasan yang menerima dampak langsung dari aktivitas pembuangan lumpur
Lapindo melalui Kali Porong. Salah satu implikasinya adalah berubahnya aktivitas masyarakat di kawasan pesisir terhadap pemanfaatan
lahan. Rencana penggunaan lahan di kawasan penelitian telah diatur dalam Rencana Zonasi Wilayah Pesisir (RZWP) Kabupaten Sidoarjo
Tahun 2010-2030. Sehingga, maksud dari penelitian ini adalah mengevaluasi penggunaan lahan di kawasan pesisir Sidoarjo, apakah
penggunaan lahan yang termuat dalam rencana RZWP sudah sesuai dengan kondisi di lapangan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta penggunaan lahan tahun 2011 yang didapat dari pengolahan Citra SPOT-4 Tahun
2011 dan peta rencana penggunaan lahan RZWP Tahun 2010-2030. Dari hasil anlisis overlay kedua peta tersebut menunjukkan dissinkronisasi
atau ketidaksesuaian penggunaan lahan dilapangan dengan rencana penggunaan lahan RZWP tahun 2010-2030.Dari
ketidaksesuaian penggunaan lahan tersebut, maka diperlukan identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan lahan di kawasan
penelitian, teknik analisis yang digunakan adalah dengan teknik skoring menggunakan Skala Likert yang didapat dari penyebaran kuisioner
terhadap 100 responden. Dari hasil analisis skoring tersebut terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan lahan di kawasan
penelitian yaitu faktor daya tarik lingkungan, aksesibilitas yang memadai, kelengkapan sarana dan prasarana, harga lahan, jumlah
penduduk, karakteristik pemilik lahan dan kebijakan pemerintah terhadap sektor produktif.
Berangkat dari ketidaksesuaian atau penyimpangan penggunaan lahan dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan lahan, maka
diperlukan opini dari stakeholder mengenai dampak dari perubahan lahan dan bagaimana upaya pengendalian perubahan lahan yang
sesuai di kawasan penelitian. Analisis yang digunakan adalah dengan Teknik Delphi, dimana analisis Delphi dilakukan melalui wawancara
semiterstruktur dengan menggunakan kuisioner terhadap stakeholder terpilih sehingga didapat opini mengenai dampak dari perubahan
lahan dan upaya pengendalian perubahan lahan yang sesuai di kawasan penelitian. Dari hasil analisis terdapat beberapa dampak dari
perubahan lahan di kawasan penelitian antara lain tingginya tingkat sedimentasi, pemanfaatan yang tidak sesuai dengan ketentuan zonasi,
berkurangnya lahan non-terbangun, rusaknya vegetasi atau ekosistem mangrove, menurunnya kualitas air, munculnya daerah genangan air
atau banjir, meningkatnya jumlah dan kepadatan penduduk, serta berubahnya struktur mata pencaharian masyarakat pesisir. Sedangkan
upaya pengendalian perubahan lahan yang dapat dilakukan adalah memperketat mekanisme perijinan, peraturan zonasi, dan mekanisme
insentif dan disinsentif pajak. | en_US |