dc.identifier.citation | Fauziah A.. 2006. Pemetaan dan Analisis Daerah Rawan Tanah Longsor Serta Upaya Mitigasinya Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Institut Pertanian Bogor. Anonim. 2011. Kecamatan Ajibarang dalam Angka tahun 2011. BPS :Kebupaten Banyumas. Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air.IPB Press. Bogor Arifin, S., Carolila, I. dan Winarco, C., 2006. Implementasi Penginderaan Jauh dan SIG Untuk Inventarisasi Daerah Rawan Bencana Longsor Provinsi Lampung, Jurnal Penginderaan Jauh; Vol. 3 Nb 1 Juni 2006, hal. 77 – 86 Bintarto.R dan Hadisumarno, Surastopo. 1979. Metode Analisa Geografi. Fakultas Geografi :Universitas Gadjah Mada. Cardinally, 2002.A geomorphological approach to the estimation of landslide hazards and risks in Umbria Central Italy.European Geophysical Society. Kuswaji DP.,dan Priyono, 2008, Analisis Morfometri dan Morfostruktur Lereng Kejadian Longsor di Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara, Forum Geografi, Vol. 22, No. 1, Juli 2006: hal. 72 – 81. Singarimbun, M. dan Effendi, S. 2008. Metode Penelitian Survey.Jakarta : LP3ES Suripin.2002. Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air.Yogyakarta : Andi. Barus, B., 1999. Pemetaan Bahaya Longsoran Berdasarkan Klasifikasi Statistik Peubah Tunggal Menggunakan SIG: Studi Kasus Daerah Ciawi – Pincak – Pacet, Jawa Barat, Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan; Vol. 2, No 1, April 1999, hal. 7 – 16. Sudradjat, A., 1987. Forecating and Mitigation of Geologic Hazard in Indonesia, Prepared for WHO / Indonesia Inter Regional Workshop on Disaster Praparedness and Health Management, Jakarta, November 2 – 6, 1987. UU RI. No. 24 th. 2007, tentang PENANGGULANGAN BENCANA, LN RI Tahun 2007 Nomor 66, TLN RI No. 4723. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2007, tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor. | en_US |
dc.description.abstract | Kejadian longsorlahan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kekasaran topografi, batuan, dan penggunaan lahan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui frekuensi longsorlahan dan mengetahui pola sebaran longsorlahan di daerah penelitian. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey lapangan dengan teknik pengambilan sampel area sampling dan incidental
sampling.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bentuklahan di daerah penelitian. Data penelitian berupa data primer yang
berupa kejadian longsorlahan dan data sekunder berupa peta ruba bumi Indonesia Kecamatan Ajibarang. Analisis data
menggunakan analisis kelas frekuensi dan analisis tetangga terdekat. Hasil penelitian ini terdapat 57 kejadian longosrlahan. Frekuensi
longsorlahan didominasi oleh kelas frekuensi sangat tinggi. Frekuensi tertinggi pada bentuk penggunaan lahan pemukiman yaitu
sebanyak 35 kejadaian longsorlahan. Nilai indeks sebaran longsorlahan mempunyai nilai T=0,13. Nilai tersebut mendekati angka 0,
di mana nilai T=0 menunjukkan pola sebaran longsorlahan mengelompok, sehingga pola sebaran longsorlahan di daerah penelitian
adalah mengelompok. | en_US |