Show simple item record

dc.contributor.authorNurchasanah, Yenny
dc.date.accessioned2014-02-19T03:32:44Z
dc.date.available2014-02-19T03:32:44Z
dc.date.issued2012-11
dc.identifier.citationAmerican Standart Testing Method C 618 – 93, 1991. Standard Test Method for Fly Ash, Annual book of ASTM volume 04.02, USA Anonim, 1990, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, SKSNI T15-1990-03, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum, 1982. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, Puspen dan Pengembangan Pemukiman, Jakarta. Gideon, H. K., Kole P, Sagel, 1994. Pedoman Pengerjaan Beton, Erlangga, Jakarta. Murdock, dan K.M.Brook, 1999. Bahan dan Praktek Beton, terjemahan Hindarko, S, Penerbit Erlangga, Jakarta. Nugraha, P, 1989. Teknologi Beton, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Kristen Petra, Surabaya. Tjokrodimuljo, K, 1995. Bahan Bangunan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Tjokrodimuljo, K, 1996. Teknologi Beton, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.en_US
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/4304
dc.description.abstractKeberadaan pozolan alam di Indonesia banyak dijumpai di daerah dekat pegunungan yang masih aktif. Salah satunya adalah tanah yang berasal dari kecamatan Tulakan, kabupaten Pacitan, Jawa Tengah. Tanah ini mempunyai warna keabu-abuan mirip dengan warna semen. Tanah ini diperoleh dengan cara menggali pada kedalaman ±8m. Oleh penduduk sekitar sering dipakai dalam pembuatan sumur, karena apabila sering terkena air maka akan menjadi semakin keras. Berdasarkan hasil analisis kimia yang telah dilakukan di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Kegunungapian (BPPK) Yogyakarta, tanah tersebut mempunyai kandungan unsur pozolan. Tanah Tulakan mengandung senyawa-senyawa yang diperlukan dalam pembentukan semen konvensional, yaitu senyawa-senyawa oksida seperti CaO, SiO 2 , Al 2 O 3 , dan Fe . Sifat pozolan adalah sifat bahan yang dalam keadaan halus dapat bereaksi dengan kapur padam (aktif) dan air pada suhu kamar (240C – 270C) membentuk senyawa yang padat dan tidak larut dalam air. Telah dilakukan pengujian kuat tekan dan uji kuat tarik belah terhadap silinder beton serta pengujian kuat lekat tulangan pada kubus beton dengan komposisi bahan baku tertentu sehingga diketahui tingkat durabilitasnya. Komposisi Tanah Tulakan pada campuran adalah 10% sampai dengan 40% dari jumlah semen yang digunakan. Rencana campuran adukan beton menggunakan metode perancangan menurut cara SNI dengan faktor air semen (fas) rencana 0,5. Secara keseluruhan, pada prosentase penggantian semen antara 10% – 20% sebagai bahan campuran pada beton, penggunaan Tanah Tulakan sebagai pengganti semen efektif bisa mempertahankan bahkan menaikkan nilai kuat tekan beton sampai dengan 3,24%, pada pengujian kuat tarik belah mampu menaikkan sampai dengan 2,513% dari nilai beton normal dan pada pengujian kuat lekat tulangan mampu bertahan dan naik sampai dengan 9,783% dari nilai normalnya.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectBetonen_US
dc.subjectKuat Tekanen_US
dc.subjectDurabilitasen_US
dc.subjectPozzolan Alamen_US
dc.subjectPacitanen_US
dc.titleDurabilitas Beton dengan Bahan Baku Tanah sebagai Pozolan Alamen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record