STATUS YODIUM DAN FUNGSI KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR DI SDN KIYARAN I KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN
Abstract
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan salah satu masalah gizi
yang menjadi faktor penghambat pembangunan sumber daya manusia karena dapat
menyebabkan terganggunya perkembangan mental dan kecerdasan terutama pada anakanak
yang dapat berakibat pada rendahnya prestasi belajar anak usia sekolah. Sejumlah 20
juta penduduk Indonesia yang menderita GAKY diperkirakan dapat kehilangan 140 juta
angka kecerdasan atau IQ points. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
status yodium urin dan fungsi kognitif pada anak sekolah dasar di SDN Kiyaran I Kecamatan
Cangkringan Kabupaten Sleman ini bersifat observasional dilakukan pada 50 anak SD
kelas 3 dan 4. Status yodium urin diketahui dengan mengukur EYU menggunakan metode
Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) sedangkan fungsi kognitif diukur menggunakan
metode Colour Progressive Matrices (CPM). Hasil penelitian menunjukkan ekskresi yodium
dalam urin dengan nilai rata-rata 76,66 µg/dl dengan nilai terendah 10 µg/dl dan nilai
tertinggi 259 µg/dl serta standar deviasi sebesar 66, 65 µg/dl dengan kategori kurang tingkat
berat 14 %, kurang tingkat sedang 30 %, kurang tingkat ringan 26 %, cukup 20 % dan
lebih 10 %. Dengan demikian persentase total yang status yodium dengan kategori kurang
cukup besar yakni 70 %. Hasil pengukuran IQ memberikan hasil bahwa 66 % dengan
kategori rata-rata dan 34 % dibawah rata-rata. Analisis statistik menunjukkan tidak
ditemukan hubungan antara status yodium urin dan fungsi kognitif dengan nilai p sebesar
0,366. Meskipun tidak signifikan tetapi hasil penelitian tersebut perlu penelitian lebih lanjut
agar penanggulangan GAKY dapat dilaksanakan dengan lebih optimal melalui kerjasama
lintas sektor.