Pemetaan Gerakan Tanah Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung Dengan Menggunakan Data Penginderaan Jauh dan SIG
Abstract
Gerakan massa yang lebih dikenal sebagai avalanche, merupakan salah satu bencana yang sering
terjadi karena faktor alam , faktor non - alam atau keduanya . Salah satu langkah mitigasi bencana
longsor adalah untuk mengidentifikasi daerah rawan longsor yang terkandung dalam peta yang
menceritakan tingkat kerentanan longsor . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pemetaan
kerentanan tanah longsor di area CAGK menggunakan Sistem Informasi Geografis ( GIS ). Penelitian
ini dilakukan dengan metode tidak langsung yang telah dimodifikasi, metode ini tidak menghitung
kepadatan per unit parameter gerakan massa, tetapi memberikan bobot kepentingan parameter kunci (
kemiringan dan stratigrafi / tipologi lereng yang rentan ) dan parameter pendukung ( penggunaan lahan
dan ketebalan tanah tentatif). Terjadinya longsor di daerah CAGK ditemukan 87 ( delapan puluh
tujuh ) poin peristiwa yang termasuk jenis subsidence, puing-puing jatuh, longsor, slide, slump, creep, dan
batu yang jatuh. Berdasarkan analisis GIS dan meninjau lapangan, tingkat kerentanan wilayah longsor
CAGK dibagi menjadi empat tingkat kerentanan, yaitu; Sangat Rendah Zone, Zona Low, Medium
Zona, dan Zona tinggi. Tingkat kerentanan longsor di CAGK adalah kerentanan yang paling tinggi,
maka kerentanan menengah, kerentanan rendah, dan kerentanan sangat rendah.