Implementasi Data Warehouse dan Data Mining untuk Penentuan Rencana Strategis Penjualan Batik
Abstract
Batik Mahkota Laweyan merupakan perusahaan batik yang sudah menyebar di berbagai daerah
di Indonesia. Perusahaan ini telah memiliki data-data yang terakumulasi dan menumpuk tanpa
adanya tindak lanjut terhadap data tersebut. Hal ini juga tidak didukung dengan pembuatan laporan
akhir yang dilakukan dengan baik. Oleh karena itu perlu dibangun sebuah data warehouse yang
bisa dijadikan sebagai sumber informasi bagi manajemen Batik Mahkota Laweyan terkait tren jenis
motif batik berdasarkan kategori barang dan wilayah pemasarannya dari waktu ke waktu. Salah satu
proses penting yang harus dilakukan dalam pengoperasian data warehouse adalah proses penyalinan
data dari basis data operasional. Sebelum data operasional masuk ke dalam data warehouse, terlebih
dahulu dilakukan proses ETL (extract, transform, load) terhadap data tersebut. Proses tersebut
dimaksudkan untuk standarisasi data yang digunakan dalam data warehouse. Sementara itu, skema
yang dirancang untuk pengembangan data warehouse di Batik Mahkota Laweyan menggunakan
model Snowflake Schema. Hasil penelitian menunjukkan data warehouse Batik Mahkota Laweyan
memiliki empat tabel dimensi (dimensi Produk, dimensi Wilayah, dimensi Waktu, dan dimensi
Pelanggan), empat tabel sub dimensi (dimensi Kategori, dimensi Sub_Kategori, dimensi Pola dan
dimensi Jenis Kelamin) dan satu tabel Fakta, yaitu Fakta Penjualan. Proses ekstraksi menghasilkan
tabel-tabel dimensi (dimensi Produk, dimensi Wilayah, dimensi Waktu dan dimensi Pelanggan)
dan tabel-tabel sub dimensi (dimensi Kategori, dimensi Sub_Kategori, dimensi Pola dan dimensi
Jenis Kelamin). Semua monitoring terhadap data-data penjualan produk Batik Mahkota Laweyan
dilakukan menggunakan cube browser. Informasi yang ditampilkan oleh setiap dimensi dapat
dilihat secara lebih rinci dengan proses drill down atau roll up sesuai dengan aturan hirarki field
setiap dimensi.