dc.identifier.citation | Adi, Ida Rochani. 2011. Fiksi Populer: Teori dan Metode Kajian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baryadi, I Praptomo. 2002. Dasar-dasar Analisis Wacana dalam Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Gondo Suli. Brown, Gillian dan George Yule. 1983. Analisis Wacana. Diterjemahkan oleh I.Soetikno.1996. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa : Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hidayat, Asep Ahmad. 2006. Filsafat Bahasa: Mengungkap Hakikat Bahasa, Makna dan Tanda. Bandung: Rosda Karya. Howe, Chrisstine. 1983. Accounting Language in Conversational Context. London: Academic Press Line. Istriwati, Enita. 2008. “Nilai Praktis dalam Cerpen Anak”. Nur Ramadani Setyaningsih (Ed.). Seranta Bahasa dan Sastra 3. Semarang: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kuntowijoyo. 2004. “Sejarah Sastra”. Humaniora. Volume 16. No.1 Pebruari 2004. Hal 17- 26. http://jurnal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/369/pdf. Marahimin, Ismail. 2003.”Pembekalan, pada Bengkel Penulis Cerita Anak”. Sabrur K Soenardi (Ed.). Teknik Menulis Cerita Anak. Yogyakarta: Penerbit Pinkbook, Pusbuk, dan Taman Melati. Nurgiyantoro, Burhan.2005. “Tahapan Perkembangan Anak dan Pemilihan Pemilihan Bacaan Cerita Anak”. Jurnal Cakrawala Pendidikan. Juni 2005, Tahun XXIV No.2 http:// docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:or9p08oHfQwJ: journal.uny.ac.id/index.php/cp/ article/view/369/pdf+sastra+adolesen&hl. diunduh 21 Maret 2011 pukul 09.21WIB. Sasti, Poetri Mardiana .2008.”Pesan Moral dalam Cerita Anak Rubrik “Dongeng” Majalah Bobo edisi Mei–Juni 2008". Seranta Bahasa dan Sastra 3. Semarang: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Sayuti, Suminto.A. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama Media. Sutama, Dwi. 2006. Kesinambungan dan Penonjolan Topik dalam Wacana Narasi Bahasa Jawa. Yogyakarta: Balai Bahasa Yogyakarta. | en_US |
dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini (1) mendeskripsikan topik pembentuk wacana cerita anak (2)
penggunaan fungsi imajinatif dan (3) menyusun peta naratif berdasarkan penggalian
topik dan fungsi imajinatif dalam wacana cerita anak di media Solopos dan Kompas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data yang
digunakan adalah cerita anak di media (Solopos dan Kompas)Maret sampai Agustus
2011. Data berwujud wacana cerita anak sebanyak 52, dengan perincian, 26 wacana
berasal dari media Solopos dan 23 wacana berasal dari media Kompas. Objek penelitian
berupa wacana cerita untuk anak yang berwujud topik-topik dan fungsi imajinatif yang
digunakan dalam wacana cerita anak. Teknik pengambilan data dilakukan dengan
teknik simak dan catat. Metode analisis data dilakukan dengan analisis isi yang dalam
penelitian bahasa setipe dengan metode padan referensial. Dari analisis data dapat
disimpulkan bahwa (1) cerita anak pada Solopos maupun Kompas terjalin atas topiktopik
dengan referen
persona dan nonpersona, konstituen berbentuk kata dan frasa,
dan
jenis konstituen nomina, verba, dan adverbia. Kadar kesinambungan topik dalam
cerita
anak pada media Solopos maupun Kompas sangat khas karena
rata-rata bersifat
longgar.
(2) Fungsi imajinatif yang ditemukan dalam wacana cerita anak di media
Solopos
dan Kompas secara keseluruhan berjumlah 133, di Solopos berjumlah 69,
sedangkan
Kompas 64 fungsi imajinatif. Setiap wacana hanya mengandung fungsi
imajinatif
satu sampai dengan empat. (3) Peta naratif dalam penelitian ini dibangun
atas
identifikasi unsur pokok pembangun cerita beserta peran fungsi imajinatif dalam
setiap
bagian cerita anak. | en_US |