Show simple item record

dc.contributor.authorBayu C., Grandis
dc.contributor.authorHidayati, Nurul
dc.contributor.authorSetiyaningsih, Ika
dc.date.accessioned2014-12-02T04:05:23Z
dc.date.available2014-12-02T04:05:23Z
dc.date.issued2014-11-25
dc.identifier.citationAlamsyah, A. A., (2005). Rekayasa Lalu Lintas. Malang: UMM Press. Transport Research Board. (2000). Highway Capacity Manual.National Research Council. Hoobs, F. D. (1995). Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Yogyakarta: Universitas Press. Khisty, C. J., dan B. K. Lall. (2003), Dasar – dasar Rekayasa Transportasi Jilid 2.Jakarta: Erlangga. Direktorat Jendral Bina Marga. (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia.en_US
dc.identifier.issn2339-028X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/4941
dc.description.abstractSurakarta mempunyai beberapa simpang bersinyal yang pada kondisi peak hour sering terlihat antrian panjang, salah satunya adalah Simpang Bersinyal Nonongan. Permasalahan di simpang tersebut berimbas sepanjang ruas jalan Jl. Yos Sudarso ke arah Selatan, termasuk di Simpang Coyudan. Didasarkan pada kondisi tersebut, penelitian ini dilakukan untuk membuat alternatif penyelesaian dengan cara pembalikan arah arus lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja simpang kondisi existing dan kondisi setelah pembalikan arah arus lalu lintas. Selain itu, berdasarkan hasil kinerja kedua kondisi tersebut, dapat digunakan untuk mengetahui mana yang lebih optimal. Penelitian ini memerlukan data yang terdiri dari data: geometrik, lingkungan, arus lalu lintas, sinyal lalu lintas, serta jumlah penduduk Surakarta. Analisis yang dilakukan pada kondisi existing menggunakan Metode MKJI 1997, sedangkan untuk kondisi pembalikan arah arus lalu lintas menggunakan Metode MKJI 1997 dan HCM 2000. Berdasarkan hasil analisis pada kondisi existing di Jl. Slamet Riyadi didapatkan derajat kejenuhan 1,065 dengan panjang antrian 432,4 m, tundaan 151,4 detik/smp, sedangkan di Jl. Yos Sudarso derajat kejenuhan 0,923 dengan panjang antrian 102,0 m, tundaan 56,6 detik/smp. Hasil yang paling optimal untuk kondisi pembalikan arah arus lalu lintas dengan MKJI 1997 di Jl. Slamet Riyadi diperoleh derajat kejenuhan 0,762, panjang antrian 102,9 m, dan tundaan 24,6 detik/smp, sedangkan di Jl. Yos Sudarso diperoleh derajat kejenuhan 0,359, panjang antrian 30,0 m, dan tundaan 31,4 detik/smp. Berdasarkan HCM 2000 hasil paling optimal di Jl. Slamet Riyadi diperoleh derajat kejenuhan 1,778, dan tundaan 359,5 detik/smp, sedangkan di Jl. Yos Sudarso diperoleh derajat kejenuhan 1,241 dan tundaan 131,1 detik/smp. Mengacu pada kedua hasil di atas maka dapat diketahui bahwa analisis yang optimal dengan menggunakan Metode MKJI 1997.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectkinerja simpangen_US
dc.subjectpembalikan arusen_US
dc.subjectsimpang bersinyalen_US
dc.titlePengaruh Pembalikan Arah Arus Lalu Lintas terhadap Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus Simpang Nonongan Kota Surakarta)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record