Perancangan Reaktor Pengolahan Minyak Goreng Bekas Pedagang Gorengan dan Rumah Makan Menjadi Biodiesel
Abstract
Sejalan dengan rencana Pemerintah yang tercantum dalam Lampiran II Keppres No.5/2006
untuk mengembangkan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) pada tahun 2025 akan
memanfaatkan EBT 25%, maka dibuat rancangan reaktor biodiesel dengan meneliti data
kinetika reaksi transesterifikasi jelantah menjadi biodiesel. Biodiesel merupakan bahan bakar
diesel yang bersifat biodegradable, tidak beracun, ramah lingkungan (tidak mengandung
sulfur, rendah karbon monoksida), karbon dioksida yang dihasilkan dari pembakaran dapat
didaur ulang oleh tumbuhan berfotosintesis . Karena jelantah mengandung asam lemak bebas
cukup tinggi (>5%) maka perlu diesterifikasi dahulu sebelum ditransesterifikasi. Dengan
mereaksikan jelantah (trigliserida) dan methanol dibantu katalis KOH dihasilkan etil ester
(biodiesel) dan gliserol dalam labu leher tiga yang dilengkapi pemanas dan pengaduk.
Digunakan rasio metanol dan minyak 1:6, jumlah pengadukan 300 rpm dan jumlah katalis 2%
dan suhu 60 oC., dihasilkan kinetika reaksi transesterifikasi berlangsung orde satu, dengan
konstana kecepatan reaksi k = 5,12.10-12.exp(7.157/T). Spesifikasi reaktor tangki berpengaduk
yang cocok untuk menghasilkan biodiesel sebanyak 250 mL per batch (2,97 jam) diperlukan
volume tangki 5 L; diameter tangki 16,19 cm; tinggi tangki 24,29 cm; tinggi liquid 19,44 cm;
lebar baffle 1,62 cm; diameter pengaduk 5,4 cm, kecepatan putaran pengaduk 300 rpm, daya
motor pengaduk 0,97 hp.