Analisa Struktur Biaya dan Tingkat Pendapatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Studi Kasus di Kotamadya Tanjung Balai)
View/ Open
Date
2014-12Author
Karana
Haikal
Rahim
Abdul
Safri
Muhammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Usaha mikro, kecil dan menengah telah berhasil menyelamatkan wajah perekenomian Indonesia
melalui peran yang signifikan terutama ketika perekonomian Indonesia menghadapi tekanan krisis
yang hebat. Usaha mikro, kecil dan menengah telah berkembang menjadi salah satu sektor dalam
perekonomian Indonesia yang mampu menyerap tenaga kerja formal maupun informal. Fakta ini
menjadi alasan penting bagi semua pihak yang terkait untuk berkoordinasi dalam kegiatan
pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah. Sejauh ini pihak yang terkait seperti pemerintah,
universitas, swasta dan perbankan telah menjalankan kegiatan dukungan terhadap sektor ekonomi
tanpa adanya kerjasama dan koordinasi. Hal ini menyebabkan dukungan bersifat parsial sesuai
dengan keinginan pihak yang membantu. Ditambah dengan sejauh ini tidak banyak ditemukan
penelitian yang ditujukan untuk melihat apakah bantuan yang diberikan menghasilkan manfaat bagi
pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. Manfaat utama yang ingin dicapai tentu saja keberlanjutan
usaha. Ada tiga dimensi utama yang perlu diperhatikan dalam menjamin keberlanjutan yaitu dimensi
ekonomi, dimensi sosial dan dimensi lingkungan. Mengingat pelaku usaha mikro, kecil dan menengah
yang didominasi oleh masyarakat yang berasal dari golongan menengah kebawah, dimensi ekonomi
menjadi yang terpenting dalam menjamin keberlanjutan usaha. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
dimensi ekonomi dari usaha mikro, kecil dan menengah sehingga dapat menjadi sumber informasi
berbagai pihak untuk memprediksi sejauh mana kemampuan usaha mikro, kecil dan menengah dalam
mempertahankan keberlanjutan usahanya. Dimensi ekonomi yang dimaksud adalah mengidentifikasi
struktur modal, biaya dan tingkat pendapatan usaha mikro, kecil dan menengah. Penelitian ini
berhadapan dengan kondisi usaha mikro, kecil dan menengah yang tidak menguasai pengetahuan
perhitungan harga pokok produksi dan laba rugi. Ditambah dengan tidak adanya pencatatan
transaksi keuangan yang menyebabkan keuangan usaha bercampur dengan keuangan keluarga atau
pribadi. Hal ini diatasi dengan membuat perhitungan harga pokok produksi dan laba rugi dengan
pendekatan penilaian berdasarkan harga pasar saat penelitian dilaksanakan.