Penjadwalan Produksi dengan Metode Non Delay (Studi Kasus Bengkel Bubut Chevi Sintong)
Abstract
Bengkel Bubut Chevi Sintong Palembang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam body
repair terutama untuk kendaraan roda empat. Dalam memproduksi produknya, Bengkel Bubut Chevi
Sintong hanya melayani pesanan saja (Job Shop) dan melibatkan banyak mesin dalam
pengerjaannya. Dalam memenuhi pesanan pelanggan tersebut, masih adanya mesin yang
menganggur ketika sedang mengerjaan job lain sehingga sering terjadi keterlambatan penyelesaian
waktu pengerjaan job atau melebihi batas maksimal (due date). Hal inilah yang membuat sekitar 75%
(menurut planner) produk jasa perbaikan mengalami keterlambatan. Keterlambatan pemenuhan
permintaan ini mengakibatkan biaya jasa perbaikan yang lebih besar dan kepercayaan konsumen
terhadap perusahaan akan menurun karena tidak dapat memenuhi pesanan sesuai dengan due date
yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penjadwalan pada setiap mesin untuk
meminimumkan jumlah dan waktu keterlambatan tersebut. Adapun metode yang memiliki fungsi untuk
meminimasi jumlah dan waktu keterlambatan adalah menggunakan metode non delay. Penjadwalan
non delay merupakan jadwal nyata yang tidak membiarkan satu pun mesin dalam keadaan
menganggur sehingga dapat menghasilkan jumlah dan waktu keterlambatan yang minimum. Hasil
dari penjadwalan dengan metode non delay menunjukkan total waktu penyelesaian job sebesar
769.506 menit dengan urutan proses job 3, job 1, job 2, job 4, job 6 dan job 5 dengan total hanya 1
job yang mengalami keterlambatan dibandingkan dengan penjadwalan yang dilakukan perusahaan
yaitu sebesar 918.184 menit dengan total 5 job yang terlambat, yaitu pada job 2, job 3, job 4, job 5
dan job 6. Waktu yang mengalami keterlambatan dalam penyelesaian non delay relatif lebih kecil
dibandingkan dengan waktu keterlambatan yang dilakukan perusahaan. Penjadwalan dengan metode
non delay memungkinkan beberapa operasi dilakukan dalam waktu yang bersamaan tetapi dengan
mesin yang berbeda, sehingga apabila diterapkan perusahaan dapat meningkatkan produktivitas
produksinya. Selain itu, adanya penurunan biaya jasa perbaikan sebesar Rp.134.645,00 dengan
penjadwalan non delay.