Pengaruh Kepadatan dan Temperatur Campuran Asphalt Concrete Wearing Course (Acwc) diperkuat Geogrid terhadap Lendutan Menggunakan Uji Beam Bending
View/ Open
Date
2014-12Author
Harnaeni, Senja Rum
Widodo, Sri
Sunarjono, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada jalan telah mendorong para peneliti untuk mengungkap
penyebab kerusakan dan mengembangkan inovasi teknologi untuk mendapatkan bahan campuran
aspal yang handal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepadatan dan
temperatur beton aspal ACWC yang diperkuat geogrid dalam menahan lendutan akibat beban
kendaraan. Pengujian kinerja campuran AC-WC tanpa perkuatan geogrid dan dengan menggunakan
perkuatan Geogrid yang diregangkan (dengan variasi regangan 2%, 4% dan 6%) dengan alat
Marshall yang dimodifikasi (beam bending). Sampel untuk pengujian Beam Bending berupa beton
aspal berbentuk plat ukuran 385x63x50 mm
3
. Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
menguji campuran beton aspal AC-WC dengan alat Marshall yang dimodifikasi untuk mengukur
lendutan maksimum. Faktor-faktor yang ditinjau dalam penelitian ini adalah faktor kepadatan beton
aspal dan faktor temperatur perkerasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Campuran Asphalt
Concrete Wearing Course mempunyai kadar aspal optimum 6,7 % terhadap total campuran, Semakin
padat campuran ACWC dan semakin rendah temperatur ACWC kemampuannya menahan beban
statis cenderung semakin baik, hal ini ditunjukkan dari lendutan yang terjadi makin kecil pada
kepadatan yang lebih tinggi serta pada temperatur yang lebih rendah, Semakin tinggi temperatur
campuran ACWC semakin kecil pengaruh kepadatan terhadap kemampuan ACWC dalam menahan
beban statis, geogrid yang dipasang di dalam lapisan ACWC mampu memberikan tambahan
ketahanan terhadap kemampuan menahan beban statis (memperkecil lendutan) serta semakin besar
regangan yang diberikan kepada geogrid saat pemasangan memberikan kemampuan menahan beban
statis yang semakin baik.