Perubahan Kinerja Joint Balok dan Kolom Akibat Pengekangan pada Balok Tinggi Beton Bertulang
Abstract
Pengekangan balok tinggi pada daerah sambungan balok-kolom bertujuan untuk memperbaiki kinerja
balok tinggi yang bersifat lemah terhadap keruntuhan geser. Penelitian ini dilakukan dengan menguji
15 model joint balok-kolom dengan mutu beton 25 MPa dengan dimensi balok 14x30x60 cm dan
kolom 30x30x100 cm. Pengamatan dilakukan terhadap joint balok-kolom dengan memberi kekangan
pada daerah tumpuan dan jalur tekan balok dengan spasi kekangan masing-masing 65 mm dan 32,5
mm, serta pengamatan pada joint balok-kolom tanpa kekangan sebagai pembandingnya. Titik beban
diberikan pada balok dengan jarak a=500 mm dari joint balok-kolom sehingga rasio a/d = 0,83
dimana d = tinggi efektif balok.
Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa kekangan pada balok tinggi menyebabkan kapasitas
geser dan kapasitas lentur pada balok meningkat. Grafik hubungan momen dan kelengkungan juga
mengalami perubahan yang lebih baik. Namun peningkatan ini tidak diikuti oleh perbaikan perilaku
pada joint balok-kolom. Kondisi ini berlaku baik untuk pengekangan yang dilakukan di daerah
tumpuan, maupun pengekangan pada bagian jalur tekan balok. Pengaruh paling nyata ditunjukkan
pada spasi pengekangan 32,5 mm yang dipasang pada jalur tekan balok. Model keruntuhan yang
terjadi akibat pengekangan pada balok mengalami perubahan yang sangat signifikan. Pada joint
tanpa kekangan pada balok, keruntuhan dimulai dari terjadinya retak lentur pada daerah balok yang
kemudian diikuti oleh retakan yang semakin besar pada daerah joint. Sedangkan pada joint dengan
kekangan pada balok, keruntuhan terjadi secara cepat sesaat setelah terjadi rambatan dan lebar
retak yang sangat besar pada daerah joint tanpa ada kerusakan yang berarti pada bagian balok.