Penggunaan Tawas (Al₂(So₄)₃) dalam Pemurnian Glukomannan dari Umbi Porang (Amorphophallus Muelleriblume) sebagai Bahan Baku Hydrogel untuk penghantaran Obat
View/ Open
Date
2014-12Author
Yuswardani, Dita Kusuma
Nida, Shofwatun
Fadilah
Metadata
Show full item recordAbstract
Umbi porang (Amorphophallus Muelleri Blume) termasuk tanaman umbi famili Araceaeyang
mengandung glukomannan cukup tinggi (15–64% basis kering). Keunggulan dari glukomannan
adalah keunikan karakter sebagai bahan pengental (thickening agent) sehingga glukomannan
dapat dijadikan hidrogel yang dimanfaatkan dalam sistem penghantaran obat namun untuk
penerapannya dibutuhkan glukomannan dengan kemurnian yang tinggi (lebih dari 90%). Penelitian
ini bertujuan untuk memperoleh glukomannan dengan kemurnian tinggi dengan cara ekstraksi
menggunakan larutan tawas. Larutan tawas dipilih karena tawas memiliki sifat sebagai koagulan di
mana tawas mampu mengikat kotoran-kotoran dan mengendapkannya sehingga menurunkan
kekeruhan larutan glukomannan, kadar protein menurun, dan kadar glukomannan
meningkat.Percobaan ini menggunakan variasi konsentrasi larutan tawas 0,1g/100mL, 0,3g/100mL,
1g/100mL dan rasio bahan-pelarut 20g:1500mL, 20g:2000mL, 20g:2500mL serta suhu ekstraksi
50
o
C, 60
o
C dan 75
o
C. Dalam penelitian ini digunakan tepung porang sebanyak 20 gram yang
dimasukan ke dalam larutan tawas dengan konsentrasi tertentu, ekstraksi dilakukan selama 90 menit
dengan pengambilan sampel sebanyak 200 mL setiap 15 menit, kemudian disentrifus dan dipresipitasi
dengan etanol 96%, glukomannan basah yang dihasilkan dikeringkan dalam freeze dryer selama 2x24
jam sehingga dihasilkan glukomannan kering yang akan dianalisis jumlah yield dan kadarnya
berdasarkan metode yang dilakukan oleh Chua (2011). Dari penelitian ini dihasilkan jumlah yield
glukomannan optimum pada konsentrasi larutan tawas 1g/100mL dimenit ke 90 dengan variasi
bahan-pelarut 20g:1500mL sebesar 86,59% massa dan kadar glukomannan terbaik dihasilkan dari
ekstraksi pada konsentrasi larutan tawas 0,3g/100mL dimenit ke 45 dengan variasi bahan-pelarut
20g:2000mL sebesar 98,49%, sehingga kadar glukomannan dengan kemurnian tinggi yang
didapatkan dari percobaan memenuhi syarat yang diperlukan untuk hidrogel dalam sistem
penghantaran obat.