Pengolahan Limbah Cair dengan Parameter Total Suspended Solid (TSS) dan Warna Menggunakan Biokoagulan (Limbah Cangkang Kepiting)
Abstract
Industri tekstil skala rumah tangga yaitu tenun sarung samarinda di kota Samarinda saat ini terus
berkembang pesat.Industritekstil tenun sarung samarinda dengan menggunakan Alat Tenun Bukan
Mesin (ATBM) menimbulkan potensi dampak terhadap lingkungan perairan sekitar terutama
parameter Total Suspended Solid (TSS) dan warna.Pemanfataan limbah cangkang kulit kepiting
sebagai biokagulan(kadar 1%) dengan potensi kitosan 74,25%, ternyata dapat digunakan sebagai
bahan pengolahan limbah cair dari proses pembuatan tenun sarung samarinda. Hasil analisis dari
limbah cair awal untuk parameter TSS adalah 231 mg/l, warna 173,77 PtCo serta pH 5,31.Tahap
selanjutnya untuk mengetahui efisiensi dari biokoagulan dilakukan eksperimen menggunakan jartest,
sebelum melakukan jartest dilakukan penyesuaian pH untuk mengatur kondisi optimum proses
pembentukan flok, pH awal adalah 5,31 untuk selanjutnya akan diatur dengan penambahan larutan
CaCo
(kapur) dengan kadar 2% sehingga didapat pH 7,15, selanjutnya proses koagulasi dengan
dosis koagulan kitosanbervariasi dari 35 ml, 40 ml, 45 ml, 50 ml, 55 ml dan 60 ml untuk 1 liter air
limbah dengan kecepatan 100 rpm selama 3 menit, proses flokulasi dengan kecepatan 40 rpm selama
12 menit dan selanjutnya akan diamati proses pembentukan flok dengan menggunakan imhoff cone
atau kerucut imhoff dengan variasi waktu pengamatan pengendapan 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40
menit, 50 menit dan 60 menit dalam satuan ml per volume sampel.Berdasarkan hasil akhir diperoleh
volume lumpur yang terbentuk berdasarkan waktu pengamatan setelah melewati proses jartest
berkisar 630 ml/L hingga 270 mg/L pada kerucut imhoff, efisiensi penurunan untuk parameter TSS
berkisar 87,50% hingga 93,53% dan untuk warna diperoleh efisensi penurunan 33,51% hingga
42,09%. Dosis koagulan kitosan yang optimum adalah 35 ml dengan efesiensi penurunan parameter
TSS sebesar 88,79% dengan volume lumpur yang terbentuk 270 ml/L, efisiensi penurunan parameter
warna 35,49%.dan pH akhir dari air limbah adalah 4,98.
3