Tokoh Binatang Kura-Kura Sebagai Muatan Pendidikan Karakter Anak
Abstract
Dalam sastra anak, tokoh dapat berupa manusia, binatang, atau makhluk dan objek lain seperti makhluk halus (peri, hantu) dan tumbuh-tumbuhan. Tokoh-tokoh selain manusia itu biasanya dapat bertingkah laku dan berpikir sebagaimana halnya manusia. Tokoh binatang dan tumbuhan dalam cerita itu dapat berbicara dan berpikir layaknya manusia. Di dalam fabel, banyak ditemui cerita yang bertokohkan kura-kura. Di Indonesia, variasi cerita-cerita bertokohkan kura-kura sangat banyak. Karakter yang dibawa tokoh kura-kura pun beragam, ada yang berkarakter protagonis dan antagonis. Tokoh Franklin dalam seri Franklin’s Storybooks adalah salah satu tokoh dalam fabel, yaitu hewan kura-kura. Banyak ditemui karakter kura-kura dalam berbagai cerita anak. Di Indonesia juga cukup banyak ditemui peribahasa yang menggunakan karakter kura-kura. Tokoh dalam sebuah karya sastra adalah media untuk menyampaikan pesan penulis. Di dalam karya sastra, tokoh memiliki perang yang penting. Anak-anak sebagai pembaca memiliki perhatian lebih terhadap tokoh di dalam cerita. Oleh karena itu, karakter kura-kura yang kerap muncul di dalam fabel menjadi menarik untuk dibahas terkait bagaimana kura-kura mampu menjadi mendia penyampai pesan penulis.