Model Meningkatkan Niat Pembelian Konsumen Pada Produk Ramah Lingkungan
Abstract
Hasil penelitian Waskito dan Harsono (2011) menemukan bahwa tingkat
kesadaran masyarakat mulai tumbuh pada produk ramah lingkungan. Namun
demikian hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tumbuhnya tingkat kesadaran
tersebut belum disertai dengan action atau keputusan pembelian produk hijau. Akan
menjadi suatu penelitian yang menarik apabila dengan menggunakan responden yang
sama yakni warga kota Joglosemar dengan menggunakan konsep yang dikemukakan
Chen dan Chang (2012), bahwa persepsi nilai produk, resiko produk, dan tingkat
kepercayaan terdahap produk ramah lingkungan mungkin menjadi faktor mengapa
mereka belum meningkatkan sikap mereka dari attention menjadi intention to buy.
Tujuan dari studi ini adalah untuk mendapatkan diskripsi persepsi masyarakat
terhadap nilai, resiko, dan tingkat kepercayaan terhadap produk ramah lingkungan
berdasarkan karakteristik mereka. Studi ini juga mengusulkan sebuah model yang
tepat untuk mengingkatkan keinginan niat beli pada produk ramah lingkungan dengan
mempertimbangkan beberapa variable tersebut. Penelitian ini mengusulkan tiga
konstruksi yang baru, yakni persepsi nilai hijau (ramah lingkungan), persepsi resiko
mengkonsumsi produk ramah lingkungan, dan niat membeli produk hijau, serta
menggabungkan konsep kepercayaan terhadap produk hijau seperi yang diusulkan
oleh Chen dan Chang (2012). Hal ini akan menjadi kerangka integral untuk
membahas lebih lanjut implikasinya di bidang pemasaran hijau.
Survey mendatangi masyarakat Joglosemar dengan instrument kuesioner,
memilih responden yang telah memiliki pengalaman mengkonsumsi produk ramah
lingkungan, baik makanan, produk elektronika, produk otomotif, dan produk laininya.
Analisis faktor menunjukkan bahwa semua alat ukur valid, dan uji alpha cronbach
juga menunjukkan semuanya reliabel. Analsis deskriptif dilakukan untuk menguji
perbedaan persepsi responden terhadap variabel penelitian berdasarkan karakteristik
mereka. Alat analisis structural equation modeling dipakai untuk menguji model yang
diusulkan.
Berdasar analisis diskriptif ditemukan bahwa: Terdapat perbedaan signifikan pada
semua variabel penelitian berdasarkan domisili responden. Responden dengan
pembelian jenis produk ramah lingkungan tertentu memberikan penghargaan
(product value) dan kemungkinan resiko (product risk) yang berbeda terhadap
produk yang mereka beli. Semakin tinggi pendidikan seseorang, mereka akan dapat memberikan penghargaan yang lebih terhadap produk ramah lingkungan. Umur dan
jenis kelamin responden tidak berpengaruh pada semua variabel penelitian
Berdasarkan analisis persamaan struktural ditemukan: Model penelitian yang
diusulkan dalam penelitian ini dapat mewakili gambaran secara komprehensif faktorfaktor
yang dapat mempengaruhi keniatan konsumen untuk membeli produk ramah
lingkungan. Variabel green value dan green risk adalah unsur terpenting dalam
meningkatkan keinginan masyarakat untuk membeli produk ramah lingkungan.
Bahwa dengan meningkatkan penghargaan masyarakat terhadap produk hijau akan
dapat meningkatkan kepercayaan mereka pada kinerja produk. Tingkat penghargaan
yang tinggi pada produk hijau dapat meningkatkan kepercayaan dan secara langsung
menguatkan keinginan mereka untuk membeli produk tersebut. Apabila perusahaan
dapat menekan persepsi masyarakat terhadap resiko produk akan dapat meningkatkan
keinginan mereka untuk membeli produk. Tingkat kepercayaan saja yang terbentuk
tanpa disertai dengan peningkatan penghargaan terhadap produk hijau, belum mampu
meningkatkan keinginan pembelian mereka.
Beberapa keterbatasan yang perlu diperbaiki dalam penelitian ini antara lain:
Studi yang dilakukan memiliki dimensi cross-sectional, sehingga pola hubungan yang
diteliti merupakan protret sesaat yang menggambarkan hubungan-hubungan yang
terjadi saat pengambilan data, sementara dinamika perubahan persepsi konsumen
terhadap penghargaan, kepercayaan, dan resiko pembelian produk hijau dapat
berubah sewaktu-waktu. Penelitian ini mengandalkan informasi dari masyarakat yang
telah mengkonsumsi beragam produk hijau, hanya saja jumlah mereka tidak
berimbang (lebih didominasi makanan organik). Penelitian ini hanya mengambil
sampel di tiga kota, sampel dari kota lain yang lebih luas dapat diperbandingkan
dengan hasil studi ini
Sebaiknya penelitian yang akan datang dilakukan dengan metode time
series untuk mengetahui stabilitas tingkat kesadaran masyarakat terhadap lingkungan.
Sehingga semua jawaban yang diberikan responden bukan merupakan emosi sesaat
tetapi merupakan sikap dan perilaku sesungguhnya mereka terhadap lingkungan.
Penelitian yang akan datang dapat lebih terfokus pada satu produk saja atau beberapa
produk hijau tetapi yang lebih berimbang. Penelitian yang lebih mendalam perlu
dilakukan untuk mencari informasi yang lebih konprensif, mengapa bertambahnya
kepercayaan masyarakat terhadap produk ramah lingkungan belum mampu
meningkatkan keinginan mereka untuk membeli. Memahami perilaku pro-lingkungan
yang lebih mendalam sangat dalam prespektif psikologis konsumen sangat diperlukan
untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini pada penelitian lanjutan (tahun ke-2).