Peningkatan Fungsi Psikomotor, Status Vitamin A, Besi dan Status Gizi Anak Batita Malnutrisi yang Anemia Melalui Model Minuman Suplemen Multi-Mikronutrien
View/ Open
Date
2013-12Author
Zulaekah, Siti
Purwanto, Setiyo
Hidayati, Listyani
Metadata
Show full item recordAbstract
Malnutrisi merupakan penyebab utama hampir separuh anak-anak meninggal
di negara sedang berkembang. Seringkali anak yang malnutrisi juga mengalami
anemia. Malnutrisi maupun anemia dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif,
psikomotor dan daya tahan tubuh anak, karena pada umumnya anak yang
malnutrisi selain kekurangan energi dan protein juga mengalami kekurangan
berbagai mikronutrien. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah meningkatkan
performa anak baik fisik maupun psikomotornya, sehingga diharapkan akan
terbentuk generasi muda yang berkualitas.
Target luaran pada tahun pertama adalah dihasilkan model minuman
suplemen multi-mikronutrien, pada tahun kedua adalah peningkatan status
psikomotor, status mironutrien dan status gizi anak batita, sedangkan pada tahun
ketiga diharapkan terjadi peningkatan fungsi kognitif dan pertumbuhan anak
menjelang usia pra sekolah. Untuk mencapai target tersebut pada tahun pertama
desain yang digunakan adalah crossectional untuk mengetahui kemampuan
psikomotor, status besi, vitamin A dan status gizi anak malnutrisi yang anemia dan
non anemia sebelum diberi intervensi, selanjutnya telah dilakukan uji coba
pembuatan minuman suplemen sekaligus uji kesukaannya.
Hasil penelitian menunjukkan anak malnutrisi yang anemia mempunyai
tingkat kecukupan zat gizi makro dan mikro yang lebih rendah dibandingkan
dengan yang tidak anemia. Hasil uji beda menunjukkan ada beda nyata tingkat
konsumsi energi, tingkat konsumsi energi, protein dan vitamin A antara anak
malnutrisi yang anemia dengan anak malnutrisi yang tidak anemia. Namun tidak
ada beda nyata tingkat konsumsi vitamin C, Fe dan Zn antara anak malnutrisi
anemia dengan anak malmutrisi tidak anemia.
Sebelum diberikan intervensi, kadar Hb anak malnutrisi yang anemia 1,62
mg/dL lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak anemia. Kadar feritin anak
anemia 5,71 ug/L lebih rendah, demikian pula dengan kadar retinol anak anemia
yang lebih rendah 0,30 umol/L dibandingkan dengan anak yang tidak anemia..
Hasil uji beda kadar hemoglobin, kadar feritin dan kadar retinol anak malnutrisi
sebelum dilakukan intervensi antara anak malnutrisi anemia dan tidak anemiamenunjukkan ada beda nyata kadar hemoglobin anak sebelum intervensi antaraanak malnutrisi yang anemia dengan tidak anemia, namun tidak ada beda nyatakadar feritin dan kadar retinol sebelum intervensi antara anak malnutrisi anemiadengan anak malmutrisi tidak anemia.
Penelitian in juga menunjukkan bahwa anak yang anemia mempunyai skor
psikomotor halus, psiokomotor kasar, maupun perkembangan bahasa yang lebihrendah dibandingkan dengan anak yang tidak anemia. Hasil uji bedaperkembangan motorik halus anak sebelum dilakukan intervensi menunjukkan
tidak ada beda nyata perkembangan motorik halus, pmotorik kasar danperkembangan bahsa anak sebelum intervensi antara anak malnutrisi yang anemiadengan tidak anemia.
Bila dibandingkan antara kelompok anak anemia dan non anemia, makatampak bahwa anak yang anemia mempunyai lama sakit batuk, pilek maupun batuk
pilek yang lebih lama dibandingkan dengan anak yang tidak anemia. Hasil uji bedatingkat morbiditas anak meliputi lama batuk, lama pilek dan lama batuk pilek anaksebelum dilakukan intervensi menunjukkan tidak ada beda nyata perkembanganmotorik halus, perkembangan motorik kasar dan perkembangan bahsa anak
sebelum intervensi antara anak malnutrisi yang anemia dengan tidak anemia.
Hasil uji daya terima minuman suplemen multi-mikronutrien menunjukkan
bahwa dari segi rasa, aroma dan warna daya terima paling tinggi adalah minuman
suplemen yang diberi flavor jeruk.