Diagram Interaksi Kolom Bangunan Perumahan di Wilayah Surakarta dalam Memenuhi Persyaratan Memikul Beban Gempa
Abstract
Peraturan beton Indonesia yang terbaru yaitu SNI-03-2847-2013, menetapkan syarat minimum mutu beton tahan gempa sebesar 20 MPa. Pada bangunan rumah sederhana, 2 lantai, pengecoran kolom dilakukan terlebih dahulu dengan cara manual mengingat volumenya yang cukup kecil, sebelum dilkukan pengecoran balok dan pelat dalam jumlah besar yang biasanya menggunakan pemesanan dari batching plant readymix. Penelitian ini dilakukan, untuk mengetahui apakah pembuatan beton yang dilakukan secara manual sudah memadai sebagai bahan komponen kolom dalam memikul beban gempa. Penelitian ini dilaksanakan dengan membuat perhitungan analisis struktur terhadap beberapa bangunan perumahan di wilayah Surakarta dan mencari besarnya kuat tekan dengan pengumpulan benda uji beton dari bangunan perumahan yang sedang melaksanakan proses pembangunan berbentuk kubus ukuran 15 x 15 x 15 cm3. Hasil penelitian berdasarkan diagram interaksi menunjukkan bahwa kolom struktur bangunan perumahan di daerah Surakarta pada bangunan 2 lantai, pada umumnya masih dapat menerima kombinasi beban-beban yang bekerja, berupa beban mati, beban hidup dan beban gempa. Namun pada kolom struktur bangunan yang beban kolom cukup besar, misalnya karena bentang balok yang cukup lebar ternyata kolom tidak mampu lagi memikul beban luar yang bekerja.