Show simple item record

dc.contributor.authorNenny, Nenny
dc.contributor.authorImran, Hamzah Al
dc.date.accessioned2015-11-02T02:37:48Z
dc.date.available2015-11-02T02:37:48Z
dc.date.issued2015-07-30
dc.identifier.citationBraja M. Das, Noor Endah, Indra Surya B. Mochtar. 1998.Mekanika Tanah 1. Jakarta. Erlangga. Djatmiko Soedarmo, Edy Purnomo. 1993. Mekanika Tanah I. Malang. Kanius. Hary Cristiady Hardiyatmo. 1992. Mekanika Tanah 1 Jakarta. PT.Gramedia Pustaka Utama Jakarta. Marto, Djoko dkk. 1988. Perencanaan, Peralatan dan Metode Konstruksi. Jakarta Erlangga. Munawir dan Rahmi Yuliana. 2008. Pengaruh Tingkat Kepadatan Tanah dan Intensitas Hujan Terhadap Besaran Erosi Tanah Pada Pasir Berlempung. Jurnal. Universitas Hasanuddin. Makassar. Najoan Theo F, Ir, M.Eng.,Carlina Soectiono, Dipl, Ir,HE. 2002. Metode Analisis Stabilitas Lereng Statik Bendungan Tipe Urugan. RSNI M-03-2002. Jakarta. Pusat Litbang Sumber Daya Air. Soedibyo, Ir. 2003. Teknik Bendungan. Jakarta. PT. Pradnya Paramita. Suyono Sosrodarsono, Dr., Kensaku Takeda. 2002. Bendungan Type Urugan. Jakarta. PT. Pradnya Paramita. Wesley, L.D. 1987. Mekanika Tanah. Jakarta. Badan Penerbit Pekerjaan Umum.in_ID
dc.identifier.issn2339-028X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6251
dc.description.abstractSalah satu unsur terpenting yang harus diperhatikan dalam tanah timbunan adalah karakteristik tanah dan cara stabilisasi tanah itu sendiri. Untuk penentuan karakteristik tanah harus melalui penyelidikan karena tanah disuatu lokasi memiliki karakteristik yang berbeda dengan tanah di lokasi lain. Sedangkan stabilisasi tanah dapat dilakukan dengan cara pemadatan. Dengan melakukan pengujian karakteristik 3 sampel tanah, yaitu ukuran butir, batas cair, batas plastis dan indeks plastis, volume kering dan kadar organik, dapat diketahui jenis tanah yang diteliti adalah tanah berbutir halus dan dengan menggunakan Sistem Kasifikasi Tanah USCS, maka jenis tanah yang kami teliti termasuk jenis lanau lempungan anorganik (MH). Dari hasil penggujian variasi tumbukan dengan menggunakan kadar air optimum didapat kepadatan kering maksimum pada tumbukan 36 kali, namun jika tanah ini akan digunakan untuk tanah timbunan untuk inti bendungan, sudah dianggap cukup pada penumbukan 25 kali setiap lapis dengan persentase kepadatan kering yaitu 97,31%. Energi pemadatan yang diperlukan untuk memadatkan jenis tanah MH hingga kepadatan kering maksimum tercapai adalah 8,220 kg/cm dan jika jenis tanah ini akan digunakan untuk timbunan inti bendungan, maka energy pemadatan cukup dengan 5,708 kg/cm.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectenergi pemadatanin_ID
dc.subjectkarakteristik tanahin_ID
dc.subjectkepadatan kering maksimumin_ID
dc.titleUji Pemadatan Tanah Samaya Sebagai Bahan Timbunan Pada Bendungan Uruganin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record