DISFUNGSI EREKSI PADA PENDERITA STROKE
Abstract
Stroke adalah masalah kesehatan yang besar di negara-negara industri. Perhatian para
professional rehabilitasi terhadap kehidupan seks pasien stroke masih jarang, sementara
itu kehidupan seks adalah penting untuk kualitas kehidupan. Untuk meneliti insiden disfungsi
ereksi dan hubungan antara factor resiko, yaitu, diabetes melits dan hipertensi diantara para
pasien stroke. Ini adalah penelitian kohort retrospektif mengenai disfungsi ereksi diantara
para pasien stroke di Rumah Sakit Umum Dr. Moewardi Surakarta. Subyek penelitian
adalah 160 laki-laki yang terdiri dari 81 pasien stroke dan 79 pasien non-stroke berusia 30
sampai 79 tahun, yang diambil secara consecutive sampling. Pengukuran disfungsi ereksi
menggunakan International Index of Erectile Function/IIEF-5. Data-data dianalisis dengan
menggunakan univariable analisis, bivariable analysis dengan test chi-kwadrat dan multivariable
analysis dengan logistic regression. Insiden disfungsi ereksi diantara para pasien
stroke adalah lebih tinggi daripada para pasien non-stroke (OR=5,8; CI 95%: 2,9 – 11,7).
Insiden disfungsi diantara para pasien stroke yang mempunyai factor resiko diabetes mellitus
adalah lebih tinggi daripada yang tidak mempunyai factor tersebut (OR=5,6 CI 95%: 2,4
– 13,3). Insiden disfungsi ereksi diantara para pasien stroke yang mempunyai factor resiko
hipertensi adalah lebih tinggi daripada yang tidak mempunyai factor resiko tersebut (OR=4,2;
CI 95%: 1,9-8,9). Hasil dari penelitian ini telah memperlihatkan bahwa insiden disfungsi
ereksi adalah lebih tinggi diantara para pasien stroke dibandingkan pasien non-stroke.