Show simple item record

dc.contributor.authorNoferi, Syafran
dc.date.accessioned2015-12-21T06:39:47Z
dc.date.available2015-12-21T06:39:47Z
dc.date.issued2015-05-19
dc.identifier.citationDuffield, C & Trigunarsyah, B. (1999). Project Management-Conception to Completion. Engineering Education Australia. (EEA). Australia. Fisk, E.R .(1997). Construction Project Administration Fifth Edition. Prentice Hall. New Jersey. Flanagan, R & Norman, G. (1993), Risk Management and Construction. Blackwell Science, London. Kangari, R. (1995). Risk Management Perceptions and Trends of U.S. Construction. Journal of Construction Engineering and Management. ASCE. December. Soeharto, I. (1995). Manajemen Proyek dari konseptual sampai operasional. Erlangga. Jakarta Wideman, Max.R.(1992). Project And Program Risk Management: A Guide To Managing Project Risk Opportunities. Project Management Institute. Amerika. PMBOK® Guide – Fourth Edition, (2012) A guide to the Project Management Body of Knowledge, Project Management Institute, Inc. Eduard Pauner, (2014) ,Bahan Ajar Praktisi “Manajemen Risiko”, Yadi Siswadi,, (2014) Bahan Ajar Praktisi “Manajemen Proyek”. Andreas Wibowo, Modul Pelatihan Aplikasi @Risk v 5.5/5.7 (2012) untuk Manajemen Konstruksi.in_ID
dc.identifier.issn2459-9727
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6452
dc.description.abstractJembatan Baturusa II ini mulai dibangun pada tanggal 3 Mei 2010 dan direncanakan berakhir pada tanggal 23 Pebruari 2012 (650 hari kalender) dengan biaya 258 milyar rupiah, namun pada kenyataanya pekerjaan pembangunan jembatan tersebut mengalami keterlambatan sehingga sampai sekarang belum bisa terselesaikan dikarenakan berbagai macam masalah yang ada dan risiko pada saat konstruksi yang tidak terduga sebelumnya. Pada saat ini kemajuan pekerjaan baru mencapai 69%. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi semua risiko konstruksi dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan kemudian memberikan penilaian secara kualitatif yang didapat dari para responden dan melakukan penilaian secara kuantitatif dengan menggunakan aplikasi @Risk 5.5 pada setiap jenis risiko yang tinggi kemudian menentukan jenis pengelolaan dan alokasi risiko.Pembangunan jembatan ini mempunyai 7 (tujuh) risiko tinggi yang ada, penambahan biaya konstruksi terjadi 0 sampai dengan 16 milyar adalah 0,8 %, penambahan biaya terjadi 16 sampai dengan 24 milyar adalah 96,5 %, dan penambahan biaya terjadi 24 sampai dengan 30 milyar adalah 2,7 %. Dari sumber resiko tinggi tersebut bahwa sumber risiko Ambruknya konstruksi oleh tertabraknya kapal dan Penambahan item pekerjaan merupakan risiko yang sangat mempengaruhi penambahan biaya proyek.Dari 4 (empat) risiko tinggi yang ada, maka penambahan waktu pelaksanaan terjadi 0 sampai dengan 40 bulan adalah 21,1 %, penambahan waktu terjadi 40 sampai dengan 45 bulan adalah 54,5 %, dan penambahan waktu terjadi 45 sampai dengan 55 bulan adalah 24,3 %, dari sumber risiko tersebut perubahan peraturan merupakan sumber risiko yang mempengaruhi penambahan waktu pelaksanaan pekerjaan proyek.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectrisiko konstruksiin_ID
dc.subjectmanajemen risikoin_ID
dc.subjectpenilaian kualitatifin_ID
dc.subjectpenilaian kuantitatifin_ID
dc.subject@Risk 5.5in_ID
dc.titleAnalisa Faktor Risiko Pembangunan Jembatan Batu Rusa II di Kota Pangkalpinangin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record