Agresi Mahasiswa Makassar: Nature or Nurture
View/ Open
Date
2015-06-13Author
Handayani, Agustin
Herlina, Wa Ode Siti
Nastiti, Ainasofi
Nurayni
Metadata
Show full item recordAbstract
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan sangat mempengaruhi perilaku seseorang khususnya perilaku agresi. Namun, tidak sedikit juga teori yang menyatakan bahwa agresi manusia merupakan bawaan sejak lahir. Fakta menunjukkan bahwa intensitas agresi yang terjadi di Makassar cukup tinggi. Pemberitaan, baik di media cetak maupun di media elektronik tak jarang menayangkan agresi yang terjadi di Makassar. Berbanding terbalik dengan Makassar, Kota Yogyakarta yang mendapat julukan sebagai Kota Pelajar justru terkenal sebagai kota yang adem-ayem. Penelitian yang dilakukan oleh Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (2009) menunjukkan bahwa Kota Yogyakarta menempati posisi pertama sebagai persepsi tingkat kenyamanan tertinggi yakni sebesar 65,34% dibandingkan dengan 11 kota besar lainnya termasuk Kota Makassar. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kecenderungan agresi pada remaja Makassar yang menjalani studi di perguruan tinggi Makassar dengan remaja Makassar yang menjalani studi di perguruan tinggi Yogyakarta. Subjek penelitian dipilih melalui teknik simple random sampling berjumlah 140 orang, terdiri dari 70 orang remaja Makassar yang kuliah di Makassar dan 70 orang remaja Makassar yang kuliah di Yogyakarta. Instrumen penelitian menggunakan Skala Kecenderungan Agresi berdasarkan indikator agresi menurut Buss dan Durkee. Hasil uji hipotesis menggunakan analisis komparasi dua sampel independen dengan teknik statistik t test (uji t) menunjukkan terdapat perbedaan kecenderungan agresi pada remaja Makassar yang menjalani studi di perguruan tinggi Makassar dengan remaja Makassar yang menjalani studi di perguruan tinggi Yogyakarta (p=0,000<0,05).